Diminati Sebagai Obat Tradisional, Trenggiling Menjadi Mamalia Paling Diburu

By National Geographic Indonesia, Kamis, 21 Februari 2019 | 08:30 WIB
Trenggiling. (Uniquesafarieye/Getty Images/iStockphoto)

Indonesia masuk dalam sepuluh negara teratas yang terlibat dalam perdagangan tersebut. Akibatnya, Indonesia kehilangan hingga sepuluh ribu ekor trenggiling setiap tahunnya, termasuk Trenggiling Sunda (Manis javanica) yang terancam punah.

“Ini merupakan peringatan bahwa satwa Indonesia diburu dalam skala komersial untuk memenuhi permintaan global perdagangan ilegal,” kata Kanitha Krishnasamy, Direktur Traffic Asia Tenggara.

Baca Juga : Spesies Tarantula Unik Ditemukan dengan Tanduk di Atas Kepalanya

Dari tahun 2011-2015, ada 111 kasus penyitaan trenggiling di Indonesia, dengan lebih dari 35 ribu ekor trenggiling yang disita, menurut Traffic.

Sementara beberapa pekan lalu, polisi Sabah, Malaysia menyita 61 trenggiling hidup, 361 kilogram sisik, dan 1.800 boks berisikan trenggiling beku.

Di Tiongkok, harga sisik trenggiling meningkat dari $11 (Rp155 ribu) per kilogram pada tahun 1990an menjadi $470 (Rp6,6 juta) pada tahun 2014, menurut riset Beijing Forestry University.

Awal bulan ini, bea cukai Hong Kong menyita 8,3 ton sisik trenggiling dan ratusan gading gajah senilai total $8 juta (Rp113 miliar), menekankan banyaknya hewan langka di Asia yang terancam perdagangan ilegal.

Artikel ini pernah tayang di voaindonesia.com. Baca artikel sumber