Hong Kong Arts Month 2019, Ketika Seni Dihargai Sebagai Sebuah Budaya

By Gregorius Bhisma Adinaya, Jumat, 22 Februari 2019 | 14:40 WIB
Karya seni berupa mural pada dinding-dinding bangunan tua. (Dok. Hong Kong Tourism Board)

Nationalgeographic.co.id - Februari hampir berakhir, dan Maret akan segera datang. Bagi Anda yang ingin sejenak melepas penat bulan ini, Anda bisa merencanakan perjalanan ke Hong Kong pada bulan Maret. Pasalnya, Hong kong akan menyelenggarakan bulan seni dengan berbagai karya dan atraksi yang menarik.

Art Basel Hong kong (29-31 Maret 2019) dan Art Central (27-31 Maret 2019) menjadi dua program seni internasional utama yang akan menyajikan visual menarik bagi para pengunjung. Keduanya akan memberikan pengalaman menikmati karya seni yang tak terlupakan.

Pada tahun ini Art Basel Hong kong sudah memasuki kali ketujuh diadakan dalam bulan seni di negeri yang dikenal dengan film kungfu ini. Sama seperti sebelumnya, Art Basel Hong kong tahun ini juga akan diadakan di Hong kong Convention and Exhibition Centre.

Baca Juga : Lima Tempat Terbaik Untuk Menyaksikan Langit Indah Penuh Bintang

Di antara 242 galeri seni dari 36 negara, Art Basel Hong kong juga diikuti oleh enam seniman asal Indonesia. Mereka adalah Agus Suwage, Eddie Hara, Jumaldi Alfi, Bagus Pandega, Uji 'Hahan' Handoko, dan Kei Imazu.

Sementara itu, Art Central juga akan menampilkan lebih dari 100 galeri seni yang diikuti oleh seniman dunia. Sama seperti Art Basel, Acara ini bukanlah kali pertama bagi Art Central, melainkan sudah memasuki kali kelima.

Dalam bulan kesenian ini, Anda dapat menikmati 166 pertunjukan dan lebih dari 300 kegiatan seni lainnya yang merupakan karya dari 1.799 seniman dunia.

Selain menikmati karya seni dan diskusi seni, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan Victoria Harbour dan signature skyline Hongkong di Central Harbourfront.

Seni yang menyatu dengan kota

Xiqu Centre. (Dok. Hong Kong Tourism Board)

Kota yang serius memajukan dunia seninya ini seakan tidak ragu melangkah dengan tegas. Xiqu Centre misalnya, tempat yang baru selesai dibangun pada Januari 2019 ini dibuat dengan desain arsitektur tradisional yang berpadu dengan desain modern.

Xiqu Centre layak dikunjungi karena menjadi tempat pertama dalam kawasan West Kowloon Cultural District yang dibuka untuk umum. Selain bisa menikmati dan berfoto dengan bangunan unik ini, para pengunjung juga bisa menyaksikan pertunjukkan opera Kanton sambil bersantap dimsum dan teh tradisional di Tea House Theatre.

Baca Juga : Foto-foto Gereja Ayam, Rumah Doa yang Sebenarnya Bernama Bukit Rhema

Tidak hanya Xiqu Centre, The Mills juga tengah menjadi sorotan. Pasalnya, tempat inovasi dan budaya ini sebelumnya adalah pabrik tekstil dan "disulap" menjadi pusat sejarah industri tekstil Hongkong.

The Mills. (Dok. Hong Kong Tourism Board)

Anda juga bisa melihat langsung proses pemintalan kapas manual dengan alat tradisional di pameran Welcoma to the Spinning Factory. The Mills terletak di Tsuen Wan, di dalam Centre fot Heritage, Arts and Textile (CHAT).

Kunjungi juga Tai Kwun, tempat yang dinobatkan sebagai salah satu proyek revitalisasi terbesar di Hong kong. Selain dapat berfoto di sana, Anda juga dapat menikmati berbagai pertunjukan seni menarik di beberapa lokasi. Menariknya lagi, pertunjukkan tersebut dapat dinikmati secara gratis.

Tai Kwun. (Dok. Hong Kong Tourism Board)

Rolling door toko sebagai kanvas lukisan. (Dok. Hong Kong Tourism Board)

Belum puas sampai di situ? Jelajahi saja Hong kong dari gang ke gang. Kesenian ini tidak hanya tersedia di bangungan-bangunan atau pun galeri seni, tetapi juga tersedia di berbagai ruas jalan.

Baca Juga : Foto-foto Penyelaman Terbaru Ungkap Penampakan Isi Great Blue Hole

Museum seni jalanan atau Street art museums menjadi salah satu destinasi para wisatawan. Berlokasi di daerah Central, Sheung Wan, dan Artlane, berbagai lukisan tergambar di dinding-dinding bangunan tua, rolling door toko, maupun tangga. Para seniman benar-benar menggunakan kotanya sebagai kanvas karya seni mereka.