Nationalgeographic.co.id - Satu per satu hasil penyelidikan terhadap pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi mulai menampakkan hasil.
Temuan baru yang melibatkan kolumnis The Washington Post sebagai korban ini diungkap dalam program Al Jazeera Arabic, Minggu (3/3/2019) malam.
Pihak terkait di Turki melakukan pantauan khusus terkait sebuah benda yang mirip dengan oven dalam ukuran besar. Oven ini diduga menjadi alat penghilang jejak keberadaan jenazah Khashoggi sesaat setelah dibunuh di dalam kantor konsulat.
Baca Juga : Langgar Kedaulatan Indonesia, 3 Kapal Ikan Vietnam Ditenggelamkan
Dalam wawancaranya dengan pekerja di sana, oven tersebut dibuat khusus berdasarkan permintaan konsulat Saudi, yakni harus cukup dalam dan tahan terhadap suhu lebih dari 1.000 derajat Celsius.
Lebih lanjut, para penyelidik menduga bahwa jenazah Khashoggi yang terdapat di dalam kantong telah dibakar di dalam oven tersebut.
Mereka juga menemukan adanya jejak darah pada tembok kantor konsulat yang sudah dicat dengan cara mengelupasnya.
Pada awal kasus ini menjadi sorotan, Riyadh mengatakan bahwa Khashoggi sudah meninggalkan konsulat setelah selesai mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz, Oktober 2018 lalu.
Meski begitu, pada akhirnya pihak Saudi mengakui bahwa Khashoggi tewas dibunuh di dalam gedung konsulat dalam operasi yang disebut "serampangan" ini.
Baca Juga : Tiga Teori yang Menyatakan Bahwa Asteroid Oumuamua Bukan Kapal Alien
Terkait kasus tersebut, 11 orang dikabarkan telah ditangkap.
Penyelidikan internasional pun dilakukan Callamard pada awal tahun ini. Hasil penyelidikan pun dijadwalkan akan dipaparkan pada Juni mendatang.