Nationalgeographic.co.id - Setiap daerah memiliki keunikan masing-masing, dari bahasa hingga makanan. Dalam makanan, perbedaan satu daerah dengan daerah lain biasanya memiliki berbagai dampak. Tidak jarang kemudian membuat orang lain merasa jijik ataupun takut.
Baca Juga : Mengapa Burung Tidak Pernah Saling Bertabrakan Saat Terbang?
Berikut ini adalah lima makanan tradisional dari berbagai negara yang mungkin bisa menciutkan keberanian Anda.
1. Telur Semut, Thailand
Semut weaver atau semut penenun adalah salah satu jenis serangga yang dapat dengan mudah ditemukan di Thailand. Tidak hanya berguna karena tenunan daun dan sutera larva, semut ini juga dimanfaatkan menjadi panganan khas di sana.
Warna kemerahan pada semut dan telur mereka yang berwarna putih dianggap memiliki cita rasa tinggi bagi penduduk di Thailand Utara. Keduanya dijadikan sebagai pelengkap dari beberapa jenis masakan khas Thailand, termasuk salad, tumis-tumisan, dan juga berbagai sup.
Banyak pedagang kaki lima menjual telur semut weaver dibungkus dengan daun pisang. Nah ini menjadi panganan yang populer bagi wisatawan.
Telur weaver mengandung protein tinggi, tetapi dengan kandungan lemak yang rendah. Rasanya seperti mentega yang kuat dengan sedikit rasa manis. Sedangkan untuk rasa dari semut weaver dewasa mirip dengan rasa kulit jeruk nipis segar. Semut ini bahkan dapat digunakan sebagai pengganti air perasan lemon atau cuka dalam resep, karena memiliki keasaman alami yang serupa.
2. Guinea pig atau Marmut, Ekuador
Marmut berasal dari Amerika Selatan. Mereka telah dijinakkan oleh manusia sejak lebih dari 3.000 tahun yang lalu di Andes, daerah di mana mereka dibesarkan dan dikonsumsi dagingnya oleh penduduk asli dari beberapa kota di wilayah tersebut.
Cuy adalah nama sajian berbahan dasar daging marmut ini. Cuy juga sering disajikan dalam suatu acara khusus di Ekuador dan negara-negara Andean lainnya. Secara tradisional marmut disajikan dengan cara dipanggang dan digoreng (dengan bulu yang sudah dikuliti).
Daging marmut memiliki rasa yang mirip dengan daging kelinci atau daging ayam. Seperti apa rasanya, tergantung pada bagaimana Anda mengolahnya. Beberapa restoran modern di sana juga menambahkan menu ini ke dalam casseroles atau fricassees.
3. Tarantula, Kamboja
Ketika hidup, mereka menyerang dan menimbulkan rasa ketakutan bagi sebagian besar makhluk hidup. Namun, ketika mati, mereka menjadi camilan populer di Kamboja.
Tarantula goreng dapat ditemukan di beberapa wilayah Kamboja. Laba-laba yang dapat tumbuh sebesar tangan manusia ini digoreng dalam minyak hingga kaku dan biasanya dibumbui dengan monosodium glutamat, gula, garam, dan bawang putih.
Tergantung pada jumlah bumbu yang digunakan, tarantula dapat dimakan sebagai hidangan gurih atau manis mirip dengan permen lolipop. Bagian kepala dan tubuh dari tarantula mengandung daging putih dengan rasa hambar, dengan organ tubuh yang berwarna cokelat, dan telur yang berada di dalam perutnya.
Banyak wanita Khmer percaya bahwa tarantula memiliki kandungan protein yang tinggi. Bahkan mereka meyakini dengan memakan tarantula, mereka dapat meningkatkan kecantikan.
4. Darah Goreng, Irlandia
Black pudding atau darah goreng adalah salah satu sarapan pokok tradisional Irlandia yang terbuat dari darah babi, lemak, oatmeal, bumbu-bumbu, dan beberepa daging babi yang dibentuk seperti sosis.
Bagi Anda yang merasa jijik karena darah, mereka juga memiliki white pudding yang terdiri dari bahan dasar yang sama, hanya saja tidak ditambah dengan darah.
Kedua "puding" tersebut disajikan sebagai salah satu menu sarapan tradisional di Irlandia bersama sosis, rashers (bacon), telur goreng, kacang panggang, tomat goreng, dan roti cokelat.
Baca Juga : Bersih dari HIV, Pria London ini Sudah 18 Bulan Berhenti Mengonsumsi Obat Antiretroviral
Drisheen adalah makanan tradisional Irlandia lainnya yang terbuat dari campuran darah (domba, sapi, dan babi), lemak, herbal, dan susu yang kemudian dibungkus dalam usus domba atau babi. Makanan ini jauh lebih kenyal dan ber-agar-agar daripada black pudding.
Nah, empat makanan di atas menjadi ciri khas sebuah daerah. Anda mungkin memiliki pengalaman tersendiri dalam hal panganan khas? Silakan berbagi cerita dengan mengisi kolom komentar di bawah.