Mengapa Cabai Rawit Lebih Pedas Daripada Cabai Merah Biasa?

By National Geographic Indonesia, Jumat, 8 Maret 2019 | 07:36 WIB
Ilustrasi cabai. (Thinkstock)

Hal inilah yang memicu kulit jadi memerah dan bercucuran keringat saat kita “kepedesan”. Pelebaran pembuluh darah ini jugalah yang ikut memicu peningkatan produksi air liur di mulut dan ingus dalam hidung.

Baca Juga : Emotional Eating, Kebiasaan Melampiaskan Stres dengan Makan Berlebihan

Dalam kasus “kepedesan” yang parah Anda mungkin juga jadi tuli sementara karena produksi air liur berlebih bisa menyebabkan penyumbatan lendir di saluran eustachius, yaitu saluran yang langsung menghubungkan tenggorokan dengan telinga.

Di sisi lain, capsaicin adalah senyawa asing bagi tubuh. Maka dari itu, berbagai reaksi “kepedesan” yang Anda alami sebenarnya juga sekaligus menjadi sistem pertahanan bawah sadar tubuh untuk melawan dan memperbaiki efek iritasi capsaicin yang merugikan.

Sistem imun tubuh Anda mendeteksi bahwa asupan capsaicin dari makanan pedas Anda sudah di luar batas toleransi sehingga harus dilawan.

Artikel ini pernah tayang di Hellosehat.com. Baca artikel sumber.