Zero Waste Adventure, Membangun Budaya Kegiatan Bertualang Tanpa Sampah

By National Geographic Indonesia, Jumat, 8 Maret 2019 | 10:47 WIB
()

Manajemen perjalanan

Kelas Zero Waste Adventure merupakan wadah yang dibuat bagi para pegiat alam bebas, untuk belajar teknis dan mendalami cara menghindari produksi sampah saat berkegiatan di alam bebas.

"Kelas ini diharapkan dapat mendorong teman-teman pegiat alam bebas untuk mulai membudayakan kegiatan bertualang yang tidak menghasilkan sampah," tutur Siska.

Di kelas Zero Waste Adventure, terdapat sejumlah materi yang disampaikan. Di antaranya adalah manajemen perjalanan, manajemen peralatan, dan juga perhitungan perbekalan, yang menjadi kunci penting untuk menghindari produksi sampah saat berkegiatan di alam bebas.

Sekretatis Jenderal Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia, Rahman Mukhlis menuturkan, terdapat tiga hal pokok dalam kegiatan pendakian gunung. Ketiga hal ini adalah keamanan, keselamatan, dan dan kenyamanan. "Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk terjaganya kelestarian alam dan budaya  yang dilaluinya," ujar Rahman yang menjadi salah satu mentor tamu pada kelas Zero Waste Adventure.

Menurut Rahman, yang juga menjadi Direktur Utama Indonesia Outdoor Consultant, sangat penting bagi para pegiat alam bebas untuk memiliki kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan juga perilaku terkait. Hal tersebut akan sangat memengaruhi upaya pelestarian alam selama kegiatan bertualang berlangsung.

Kolaborasi

Sementara itu, Community Specialist Saya Pilih Bumi, Diky Wahyudi Lubis menuturkan, saat ini telah banyak pihak yang memiliki kesamaan visi dan misi untuk bergerak mengatasi permasalahan sampah. Karena itu, membangun kolaborasi antarkomunitas sangat penting untuk memperluas efek gedor kampanye yang digaungkan.

"Kita semua harus berhimpun untuk membuat movement bersama. Karena semua memiliki tujuan yang sama, ingin menyelesaikan permasalahan sampah," tuturnya.

Baca Juga : Jakarta Menjadi Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Asia Tenggara

Sejalan dengan hal tersebut, founder Cleanomic zero waste shop, Denia mengatakan bahwa gerakan gaya hidup zero waste telah berkembang di Indonesia. Berbagai bisnis ramah lingkungan untuk menunjang pelaku gaya hidup zero waste juga terus menjamur.

"Selain itu juga didorong dengan banyaknya komunitas yang secara masiv berpartisipasi menyuarakan isu pengurangan sampah," katanya.

Penulis: Siska Nurmala/Zero Waste Adventure