Dimakan Manusia, Penyebab Kepunahan Kungkang Raksasa di Zaman Es

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 8 Maret 2019 | 12:49 WIB
Penemuan alat pemotong di dekat tulang kungkang raksasa menguatkan dugaan bahwa hewan tersebut tewas di tangan manusia. (Gustavo Politis & Pablo Messineo via IFL Science)

Nationalgeographic.co.id – Menuju akhir Zaman Es, antara 35-90% hewan bertubuh besar di luar Afrika, menghilang. Perburuan yang dilakukan manusia diduga menjadi penyebab utamanya. Namun, bukti pasti bahwa leluhur kita memakan hewan-hewan tersebut, belum ditemukan.

Dengan tidak adanya bukti langsung bahwa sebagaian besar spesies hewan besar dibunuh oleh manusia, waktu kepunahan pun ikut menjadi perdebatan.

Meski begitu, pertanyaan mengenai kepunahan spesies hewan di Amerika Utara dan Selatan, bisa sedikit terjawab. Pasalnya, manusia tiba di benua tersebut ketika Zaman Es mulai berakhir.

Baca Juga : Sudah Mati Selama 110 Juta Tahun, Mata Laba-Laba Ini Tetap Menyala dalam Gelap

Situs Campo Laborde, di Argentina, menyimpan banyak tulang megafauna yang sudah musnah, termasuk kungkang raksasa yang berkeliaran di Amerika Selatan selama jutaan tahun. Selain kerangka hewan, pada situs tersebut juga ditemukan beberapa alat batu yang diduga digunakan manusia purba.

Dr Gustavo Politis, peneliti dari National University of Central Buenos Aires, bahkan menemukan tanda potongan di salah satu tulang rusuk kungkang. 

Lebih lanjut, dalam studi yang dipublikasikannya pada jurnal Science Advances, lokasi alat batu dan kerangka kungkang sangat berdekatan sehingga aneh jika dikatakan sebagai kebetulan. 

Menurut Politis, alat tersebut kemungkinan digunakan untuk membunuh kungkang dan menguliti bangkainya. Menguatkan teori yang mengatakan bahwa kungkang punah akibat dimakan manusia. 

Luka potong pada kerangka kungkang raksasa. (Gustavo Politis via IFL Scinece)

Baca Juga : Penelitian: Orang Eropa Pernah Gemar Mengonsumsi Hewan Pengerat

Melihat hal tersebut, selanjutnya Politis berusaha meneliti usia tulangnya. 

Beberapa studi sebelumnya yang pernah mempelajari kungkang, menyatakan bahwa hewan tersebut berasal dari zaman Holosen, periode yang lebih hangat setelah Zaman Es. Namun, menurut Politis dan rekannya, hasil ini tidak benar.

Menggunakan metode penanggalan alternatif, mereka menyimpulkan bahwa kungkang malang tersebut meninggal di akhir zaman Es–bukan pada dunia yang lebih hangat.

Ini sejalan dengan penelitian lain di Pampas, Amerika Selatan, yang menyatakan bahwa kungkang raksasa punah sebelum Holosen, yakni sekitar 2.000 tahun sejak kedatangan manusia. Semakin menunjukkan bahwa mereka musnah karena faktor manusia.