13 Sebagai Angka Sial, Apa Penyebab Munculnya Mitos Tersebut?

By National Geographic Indonesia, Selasa, 19 Maret 2019 | 14:37 WIB
13 dianggap sebagai angka sial. (fixtempore/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Ada banyak mitos yang beredar di dunia. Meski zaman telah modern, kepercayaan akan mitos nampaknya masih belum bisa ditinggalkan. Salah satu mitos yang masih hidup hingga saat ini adalah kepercayaan mengenai angka 13 sebagai angka sial.

Di berbagai negara, seperti Tiongkok atau Amerika, sebagian besar hotel dan bangunan tak memiliki lantai ketiga belas karena dianggap sebagai kesialan. Bahkan, banyak nomor rumah yang tak memakai angka 13 karena takut penghuni di dalamnya akan bernasib sial. Ketakutan pada angka 13 ini disebut dengan triskaidekaphobia.

Baca Juga : Meresahkan, Tersebar Daftar 'Breedready' Berisi Data Wanita Tiongkok yang Siap Memiliki Anak

Nah, mitos mengenai angka 13 memang diawali oleh banyak insiden yang memicu kepercayaan ini. Misalnya, peristiwa Apollo 13 yang merupakan hari gagalnya misi pendaratan di bulan oleh negara adidaya Amerika Serikat.

Kegagalan itu disebabkan meledaknya tangki oksigen pada 13 April 1970. Ini membuat kru yang ada di darat dan penerbangan harus melewati sejumlah hari yang intens dan sulit. Untungnya para astronot yang terlibat dalam misi itu berhasil selamat. Meski gagal, misi tersebut telah menciptakan sejarah dunia.

Tragedi lainnya adalah Columbia Space Shuttle, yang berangkat ke luar angkasa pada 16 Januari 2003. Januari adalah bulan pertama dalam perhitungan kalender, jika kita jumlahkan semua angka yang ada, yaitu dua kali angka satu, enam, dua dan tiga, maka akan menghasilkan total 13. Terjadi ledakan dasyat yang menewaskan seluruh awak saat pesawat tersebut kembali ke bumi.

Surat kabar The Telegraph pernah menganalisis perihal mitos ini di tahun 2005. Analisis dilakukan lewat bola lotere yang menang di tahun 1994 dan menandai awal dari Lotere Nasional Inggris. Hasilnya menunjukkan bahwa angka 13 memang angka yang sial, dan muncul hanya 120 kali sejak 1994 hingga 2004. Bola lotere yang paling beruntung adalah 38 setelah mengalami kekalahan 182 kali.

Bahkan, Microsoft menganggap angka 13 sangat sial dan itulah alasan mengapa tidak ada versi 13 untuk Microsoft. Hanya ada versi 12 yang berupa Microsoft Office 2007 dan versi berikutnya Microsoft Office 2010 yang merupakan versi ke 14. Ini berarti, perusahaan teknologi kelas dunia itu juga melewatkan nomor 13. K

Kebanyakan orang juga takut ketika tanggal ke-13jatuh pada hari Jumat alias Friday the Thirteen. Hari itu dianggap sial karena kebanyakan percaya hari Jumat adalah hari sial dan yang lain percaya bahwa angka 13 adalah sial. Kombinasi keduanya dipercaya akan menghasilkan kemalangan berlipat ganda.

Pemerintah Inggris pernah mencoba membuktikan mitos yang berkaitan dengan hari Jumat itu konyol. Pemerintah mulai membangun kapal bernama "Friday" atau "Jumat" dalam bahasa Indonesia tepat pada hari Jumat. Hari peluncurannya juga Jumat. Tetapi sayangnya, kapal itu bahkan tidak berhasil menyelesaikan perjalanan pertamanya karena tenggelam.

Lalu, mengapa angka 13 dianggap sial? Menurut Numerologi, angka 13 didefinisikan sebagai angka sial dari semua angka yang sering muncul. Tapi, kita tidak boleh percaya persepsi seperti itu karena itu tidak sepenuhnya benar.

Nomor 13 sebenarnya menggambarkan kepemimpinan. Angka ini melambangkan seorang Guru atau master. Mereka yang lahir pada tanggal 13 memiliki kepribadian yang unik. Mereka tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis dengan mudah. Kepirbadian mereka cenderung seperti teka-teki. Kita tidak dapat memahaminya dengan mudah dan kita akan merasa seolah sedang menggali harta karun saat ingin memahami mereka.