Dubai dan Atraksi yang Hadir Berabad Lalu

By Didi Kaspi Kasim, Kamis, 28 Maret 2019 | 10:15 WIB
Pemandangan gedung-gedung tinggi di Dubai dengan cahayanya yang indah. Foto diambil menggunakan OPPO R17. (Didi Kaspi Kasim/National Geographic Indonesia)

Selain pemandangan malamnya yang menakjubkan, atraksi dan aktivitas Dubai di siang hari juga tak kalah seru.

Saat berada di sana, saya mengkhususkan untuk mengunjungi satu destinasi yang telah hidup bersama Dubai berabad-abad lalu. Bahkan, destinasi ini sudah ada jauh sebelum kota ini menjelma menjadi wahana para pencakar langit dan segala rekornya.

Selamat datang di Dubai Safari Desert!

Dubai Safari Dessert diambil menggunakan OPPO R17 Pro. (Didi Kaspi Kasim/National Geographic Indonesia)

Dune Bashing

Saya beberapa kali mencoba berkegiatan off-road di tanah air. Kondisi hutan tropis berlumpur menjadi pemandangan dan keadaan yang ideal bagi pencari adrenalin dan penyuka tantangan. Indonesia adalah tanah impian bagi destinasi berbasiskan petualangan semacam ini.

Namun, kali ini saya akan mencoba Dune Bashing. Ini persis seperti off-road di tanah air. Bedanya, di Dubai kita berkendara menerjang keliaran gundukan-gundukan pasir gurun!

Siang itu, setelah sekitar 30 menit berkendara dari pusat kuta Dubai, kami tiba di kawasan gurun. Semua kendaraan berhenti di sebuah tempat di mana para pengemudi akan mempersiapkan kendaraan mereka sebelum terjun memasuki kawasan gurun.

Tampak pengemudi kami mengempiskan keempat ban jip yang membawa kami. Ia menjelaskan bahwa menurunkan tekanan ban akan membuat kendaraan mempunyai daya cengkram lebih baik. Kendaraan pun mampu mempertahankan keseimbangan saat bermanuver di bukit pasir berlapis-lapis.

Kegiatan Dune Bashing yang diambil melalui OPPO R17 Pro. (Didi Kaspi Kasim/National Geographic Indonesia)

Memasuki kendaraan, nyali saya sedikit bergetar saat melihat bagian dalam kendaraan yang didesain penuh dengan besi-besi pengaman. Inilah salah satu standar keamanan yang ditetapkan oleh pengelola pariwisata gurun Dubai.

Terhenyak dari kursi ketika sekonyong-konyong pengemudi kami menginjak pedal gas dalam-dalam. Sampai-sampai, badan saya terasa tertinggal jauh di belakang.