Nationalgeographic.co.id - Penyu hijau dikenal sebagai hewan yang kerap mengonsumsi tanaman dan bermigrasi dengan jarak yang sangat jauh.
Ketika bermigrasi, mereka dapat menempuh jarak hingga 2.600 kilometer dan akan kembali lagi ketika akan bertelur.
Baca Juga : Saat Anak Menjadi Pelaku Bullying, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?
Uniknya, penyu hijau tidak akan bertelur di sembarang pantai. Saat mereka bertelur, mereka akan kembali pada lokasi persis dimana mereka pertama kali menetas.
Sayangnya, seekor penyu di Maladewa ini kurang beruntung. Setelah berkelana cukup lama, kura-kura ini kembali ke kawasan pantai di Noonu Atoll, Maafaru dengan tujuan bertelur. Namun, ketika tiba di tempat yang sudah lama menjadi lokasi bertelurnya, itu ternyata sudah dibangun menjadi landasan pesawat terbang.
Akibat dari pembangunan landasan pesawat ini, penyu tersebut pun bertelur di atas landasan pesawat. Padahal, populasi penyu hijau secara keseluruhan sudah mengalami penurunan bahkan terancam punah karena sering dijadikan target pemburu untuk diambil daging dan telurnya.
Baca Juga : Studi Pada Astronaut Kembar Ini Ungkap Dampak Perjalanan ke Luar Angkasa
Meski begitu, dilansir dari Daily Mail, pihak kepulauan Maafaru mengatakan bahwa meskipun ada landasan pesawat, tetapi jumlah penyu yang datang untuk bertelur tidak menurun.
Penyu yang bertelur di atas landasan tersebut kini juga sudah dilepaskan kembali ke laut dengan kondisi sehat.