Foto Pertama Lubang Hitam Terungkap, Apa Manfaatnya bagi Manusia?

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 15 April 2019 | 14:44 WIB
Gambar pertama lubang hitam yang ditangkap tim astronom. (EHT Collaboration)

Nationalgeographic.co.id – Pengumuman menakjubkan dari Event Horizon Telescope (EHT) tempo lalu, merupakan sebuah proyek yang bermula pada 2012 untuk mengobservasi lingkungan di sekitar lubang hitam menggunakan teleskop yang tersebar di beberapa wilayah dunia.

Lubang hitam yang hadir dalam ukuran berbeda-beda terbentuk ketika bintang-bintang raksasa, runtuh pada akhir siklus hidupnya.

Lubang hitam supermasif adalah jenis yang terbesar, massanya tumbuh ketika mereka melahap materi dan radiasi. Juga saat bergabung dengan lubang hitam lainnya.

Baca Juga : Studi Pada Astronaut Kembar Ini Ungkap Dampak Perjalanan ke Luar Angkasa

Salah satu lubang hitam–Sagittarius A*–terletak di pusat galaksi Bima Sakti. Ia memiliki empat juta kali massa Matahari dan berjarak 26 ribu tahun cahaya dari Bumi.

Lubang hitam yang kedua–M87–mendiami pusat galaksi Virgo A yang cukup dekat dengan galaksi kita. Ia memiliki 3,5 miliar kali massa Matahari dan berjarak 54 juta tahun cahaya dari Bumi. Mengalir dari M87 dengan kecepatan cahaya yang hampir sama adalah semburan partikel subatomik. Lubang hitam inilah yang kemarin gambarnya berhasil diambil oleh EHT.

Lubang hitam sendiri merupakan benda langit yang padat dengan medan gravitasi kuat sehingga tidak ada cahaya apa pun yang bisa lolos. Ini membuat lubang hitam sulit untuk diamati meski massanya sangat besar.

Ya, sesuai dengan namanya, lubang hitam sangat gelap: mereka menghisap sinar apa pun di dekatnya. Dengan begitu, tidak mungkin melihat pusat lubang hitam yang berputar dan bergolak.

Namun, di sekitarnya ada horizon peristiwa (event horizon) yang menandai perbatasan di mana cahaya dapat lepas dari tarikan lubang hitam. Itu yang akan diteliti lebih lanjut dari foto lubang hitam yang baru terungkap.

Dari gambar tersebut, para peneliti akan menguji teori relativitas umum yang diperkenalkan Albert Einstein pada 1915. Teori ini menjelaskan hukum gravitasi dan hubungannya dengan kekuatan alam lainnya. Ini memungkinkan kita untuk memprediksi ukuran dan bentuk lubang hitam.

Teori relativitas umum memang menyatakan bahwa dalam keadaan tertentu garis besar di sekitar lubang hitam dan horizon peristiwa cahaya dapat terlihat.

Baca Juga : Tabrakan Asteroid Picu Gunung Berapi dan Kepunahan Dinosaurus

Dari foto yang berhasil ditangkap saat ini, para ilmuwan akan mencari cincin materi cahaya yang terganggu serta radiasi yang berputar dengan kecepatan luar biasa di tepi horizon peristiwa, tepatnya di sekitar wilayah kegelapan yang mewakili lubang hitam yang sebenarnya. Ini dikenal sebagai bayangan atau siluet lubang hitam.

Menurut peneliti, bentuk bayangan itu merupakan lingkaran sempurna seperti yang dikatakan teori relativitas umum Einstein.