Lakukan Facial Vampir, Dua Orang Terinfeksi Virus HIV

By National Geographic Indonesia, Senin, 6 Mei 2019 | 16:30 WIB
Ilustrasi tes HIV. (jarun011/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan salah satu virus yang sangat berbahaya. Ia dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh secara drastis sehingga memungkinkan bakteri penyebab penyakit menyerang tubuh kita. HIV masuk dalam kategori berbahaya karena itu sulit untuk disembuhkan dan dapat menyebabkan kematian. 

Salah satu penyebab tertularnya HIV adalah akibat berbagi jarum suntik dengan orang yang sebelumnya mengidap virus tersebut. Inilah yang terjadi pada dua warga AS. Mereka dilaporkan terinfeksi HIV setelah menjalani facial vampir di sebuah klinik kecantikan.

Baca Juga : Hati-hati, Lima Penyakit Ini Bisa Menyerang Jika Tidur Terlalu Lama

Klinik spa di Kota Albuquergue, New Mexico, AS, tersebut kini telah ditutup oleh polisi sejak September 2018. Pihak berwenang juga memanggil semua pasien yang pernah melakukan facial tersebut antara bulan Mei - September 2018 untuk melakukan cek darah pemeriksaan penyakit HIV, hepatitis B dan C.

Pemberitahuan untuk segera melakukan tes tersebut dilakukan polisi setelah dipastikan satu orang pasien ternyata positif HIV. Hasil investigasi kepolisian juga menemukan klinik tersebut menggunakan jarum suntik tidak aman.

Meski begitu, sebelumnya pemilik klinik mengklaim selalu memakai jarum suntik sekali pakai.   

Baca Juga : Mengapa Obat-obatan Harus Memiliki Tanggal Kedaluwarsa?

Facial vampir merupakan prosedur perawatan wajah yang sedang tren beberapa tahun terakhir ini. Terlebih setelah selebriti seperti Kim Kardashian mempromosikannya di akun Instagramnya.

Facial vampir atau disebut juga sebagai platelet-rich-plasma (PRP) memang membutuhkan sampel darah. Perawat atau terapis akan mengambil contoh darah lalu mengekstraknya menjadi plasma (cairan yang terdiri dari platelet, faktor pertumbuhan, dan nutrisi) kemudian menyuntikkannya kembali ke wajah dengan suntikan.

Terapi itu diklaim mampu merangsang pertumbuhan kolagen dan membuat kulit terlihat mulus dan sehat.

Di Indonesia, terapi PRP juga dengan mudah ditemui di klinik-klinik kecantikan. Oleh karena itu, selalu pastikan kebersihan alat-alat yang dipakai dan sebaiknya dilakukan oleh dokter yang berkompeten.