Ini menunjukkan bahwa bunga berfungsi sebagai "telinga" tanaman.
Tes tersebut tak hanya dilakukan di laboratorium, tapi juga di lapangan.
"Tumbuhan banyak berinteraksi dengan hewan yang membuat suara," kata salah satu tim, Lilach Hadany.
"Setelah membuat prediksi yang jelas untuk mengujinya, kami cukup terkejut bahwa memang ada "komunikasi" tak biasa antara tanaman dan hewan," ujarnya.
Dengan memproduksi nektar yang lebih manis akan mendorong lebah atau serangga penyerbuk lain mengisap madu lebih lama.
Baca Juga: 60% Tanaman Kopi Sedang Menghadapi Kepunahan, Apa Penyebabnya?
Hal ini kemudian akan meningkatkan jumlah serbuk sari yang diambil, dan mungkin akan membuat serangga untuk kembali ke tanaman dengan spesies yang sama di masa depan.
Hingga saat ini ahli belum mengetahui bagaimana getaran suara lebah diterjemahkan dapat memicu produksi nektar yang lebih manis.
Namun, ini bisa menjadi langkah awal yang menarik dalam studi tentang tanaman bereaksi dengan suara di sekitarnya.
Studi sebelumnya menemukan bahwa tanaman dapat merespons sentuhan juga cahaya matahari, dan kini kita mengetahui tanaman juga bisa mendengar.
Baca Juga: Tanaman Hutan Hujan Jawa yang Menginspirasi Bentuk Pesawat Terbang
Di studi masa depan, ahli berharap akan ada penelitian yang meninjau bagaimana tanaman merespons suara manusia dan binatang lain.
"Beberapa orang mungkin berpikir bagaimana tanaman bisa mendengar dan mencium bau. Saya ingin menanamkan, mendengar bukan hanya bisa dilakukan telinga," kata salah satu penulis studi Marine Veits kepada National Geographic.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com oleh Gloria Setyvani Putri dengan judul "Tak Diragukan Lagi Tanaman Memang dapat Mendengar, Ini Buktinya"