Sebagai seorang penjelajah pionir, Serrão berkorespondensi dengan Magellan yang bersiap mengawali ekspedisinya di bawah bendera Spanyol pada 1519. Dia memberikan gambaran tentang rute menuju Kepulauan Rempah. Tampaknya, Serrão—yang berada di pihak Portugis—sengaja memberikan lokasi yang sedikit meleset kepada Magellan, dengan menempatkan Kepulauan Rempah jauh ke timur.
Serrão dan Magellan pun telah berjanji bertemu di Maluku. Namun sayang, keduanya tak pernah menepati janjinya.
Serrão dan Magellan pun telah berjanji bertemu di Maluku. Namun sayang, keduanya tak pernah menepati janjinya: Serrão tewas secara misterius, diduga diracun dengan sejenis daun sirih oleh Sultan Tidore, sedangkan Magellan tewas dalam pertempuran di Mactan, Filipina. Kedua peristiwa tragis itu terjadi hampir bersamaan pada April 1521.
Meskipun ekspedisi mereka belum tuntas, dunia kartografi dan penjelajahan tetap menghormat dan mengenang mereka. Serrão ditahbiskan sebagai penjelajah samudra asal Portugis yang pertama kali menemukan Kepulauan Rempah, sementara Magellan dinobatkan sebagai orang pertama yang melayari Samudra Atlantik dan Pasifik.
Rempah Maluku telah menakdirkan orang Eropa untuk menjelajah dan berlayar hingga ke Nusantara. Portugis menguasai Maluku selama 63 tahun (1512-1575) dan Spanyol menguasainya selama 142 tahun (1521-1663). "Seperti telah dibuktikan oleh perjalanan sejarah daerah ini," ungkap M. Adnan Amal dalam bukunya Portugis dan Spanyol di Maluku, "berbagai efek negatif juga telah terjadi, terutama penerapan kolonialisme."
Baca juga: James Cook Pernah Keluyuran di Batavia