Penelitian: Makan Cabai Bisa Menghambat Penyebaran Kanker Paru

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 22 Mei 2019 | 14:13 WIB
Cabai mengandung capsaicin yang membuatnya memiliki sensasi pedas. (Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id – Kita sudah sering mendengar ungkapan bahwa “makanan adalah obat”. Dan dalam kasus ini, tampaknya benar.

Sebuah studi yang dipublikasikan pada Experimental Biology, menyatakan bahwa kandungan capsaicin yang terdapat dalam cabai dapat menghambat penyebaran kanker paru. Ini merupakan kabar baik karena kanker paru merupakan salah satu penyebab kematian pria dan wanita di seluruh dunia.

Baca Juga: Apakah Konser Musik Bikin Telinga Kita Alami Pendarahan? Berikut Penjelasannya

Untuk mendapatkan hasil ini, para ilmuwan meneliti kanker paru non sel kecil dan menemukan fakta bahwa capsaicin menghentikan sel untuk bergerak ke jaringan lainnya.

Hal tersebut sangat penting mengingat alasan utama kanker paru sulit untuk ditangani adalah karena mereka sulit diidentifikasi pada tahap awal.

Saat gejalanya muncul, seringkali kanker langsung menyebar ke bagian tubuh lainnya. Termasuk otak, tulang, dan kelenjar adrenal dalam proses yang disebut metastasis.

Penelitian ini juga menemukan bahwa capsaicin mengurangi jumlah sel kanker metastasis pada paru-paru tikus yang menjadi subjek penelitian. Sementara itu, hasilnya tidak ditemukan pada tikus tanpa capsaicin.

Baca Juga: Sadarkah Kita, Tanaman yang Menjadi Rahasia Awet Muda Samurai Jepang Ini Juga Tumbuh Subur di Trawas

“Studi kami menunjukkan bahwa senyawa alami capsaicin cabai dapat mewakili terapi baru untuk memerangi metastasis pada pasien kanker paru-paru,” kata Jamie Friedman, kandidat doktor yang melakukan penelitian dari Marshall University Joan C. Edwards School of Medicine.

Meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menguji kelayakan penggunaan capsaicin dalam bidang klinis, tapi studi ini menunjukkan adanya kemungkinan penggunaan bersama dengan perawatan kanker lainnya seperti kemoterapi untuk mengobati kanker paru-paru.