Wisatawan yang Menulis di Pasir Pantai Jepang Akan Dikenakan Denda

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 23 Mei 2019 | 11:25 WIB
Wisatawan yang menulis di atas pasir di pantai Jepang akan dikenakan denda. (Halleh Rae Photography/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id – Sebuah daerah di Jepang yang terkenal dengan bukit pasirnya melarang para wisatawan untuk menulis pesan di sepanjang garis pantai.

Bukit pasir Tottori (Tottori-sakyū) memberikan pemandangan yang benar-benar tidak terduga. Para pengunjung bisa menemui Sahara di sepanjang pantai di dekat Laut Jepang. Bukit pasir yang berada di kawasan Taman Nasional San-in ini menyambut ribuan pengunjung setiap bulannya.

Sejak sepuluh tahun lalu, pihak berwenang di Tottori telah mengeluarkan larangan untuk menulis atau menggambar di pasir pantai tersebut. Ini dilakukan dalam upaya menghindari perusakan.

Jika ada pengunjung yang melanggar, makan akan dikenakan denda hingga ¥50.000 atau sekitar Rp6,5 juta.

Baca Juga: Bulan Ramadan, Beberapa Maskapai Penerbangan Terapkan Kebijakan Khusus

Belum lama ini, diketahui ada peningkatan jumlah aksi ‘grafiti pasir’ di beberapa titik yang lebih banyak menarik wisatawan. Media lokal Mainichi Shimbun, melaporkan bahwa pihak berwenang telah menemukan 3.334 insiden grafiti pasir pada Maret 2019. Jumlah ini jauh lebih banyak dibanding 228 kasus pada 2018.

Di awal tahun ini, ada pasangan yang diminta untuk menghapus pesan di atas pasir sepanjang 25 meter bertuliskan “Selamat Ulang Tahun Natalie”. Sementara itu, pesan yang mirip seperti itu telah dihapus oleh petugas kebersihan setempat sebelumnya.

Untuk meningkatkan kesadaran pengunjung, pihak Tottori sudah memasang beberapa papan peringatan dalam bahasa asing. Meminta para wisatawan menahan diri untuk tidak merusak wilayah pantai.

Menulis dan menggambar di atas pasir mungkin tampaknya tidak berbahaya, tapi ada kekhawatiran bagi penduduk setempat bahwa itu akan merusak pemandangan dan keindahan alam di Tottori.

Warga lokal diketahui sangat melindungi objek wisata mereka. Beberapa relawan bahkan secara teratur mengunjungi pantai untuk membersihkan dan menjaga area agar tetap bersih dan asri.

Baca Juga: Ketika Sungai Memiliki Lima Warna, Fenomena Alam di Cano Cristales

Selain menulis atau menggambar di atas pasir, membawa sampah dan kembang api ke sekitar pantai juga dilarang.

Tahun lalu, otoritas Tottori mengeluarkan larangan penggunaan lampu sorot dan sinar laser dalam upaya menjaga langit tetap jelas untuk melihat bintang. Mereka sedang mengembangkan inisiatif pariwisata bernama Catch the Star: di mana Tottori akan menjadi salah satu lokasi tergelap untuk melihat keindahan milky way.