Penemuan Fosil Jamur Berumur Satu Miliar Tahun Ini Bisa Mengubah Teori Evolusi di Darat

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 23 Mei 2019 | 15:14 WIB
Jamur bisa digunakan untuk mengatasi masalah sampah plastik. (Alison Pouliot/Kew Gardens)

Nationalgeographic.co.id - Dunia sains kembali dikejutkan oleh penemuan ilmuwan. Beberapa waktu lalu, para ilmuwan telah berhasil menemukan jamur fosil yang diketahui berasal dari masa satu miliar tahun silam.

Tentu saja, adanya penemuan jamur yang diklaim sebagai yang paling tua ini sekaligus dapat membentuk kembali pemahaman kita tentang bagaimana kehidupan di darat berevolusi.

Sebelum penemuan ini, seperti dilansir dari Phys.org, para ilmuwan selama beberapa dekade meyakini jamur yang paling awal diperkirakan telah muncul di bumi sekitar setengah miliar tahun silam.

Tetapi spesimen fosil baru-baru ini yang digali di Kanada dan dianalisis menggunakan teknologi penanggalan terbaru tampaknya meruntuhkan teori sebelumnya.

Baca Juga: Masa Depan Pangan, Menguak Rahasia yang Terkandung oleh Jamur dan Pisang

Tertua di Permukaan Bumi, Jamur yang Ditemukan Ilmuwan Ini Berumur Satu Miliar Tahun (phys.org)

Corentin Loron, seorang mahasiswa PhD dari University of Liege, Belgia, dan rekannya memeriksa mikrofosil untuk menentukan komposisi kimia sel dari jamur-jamur tersebut.

Mereka menemukan adanya kandungan chitin, yakni zat berserat yang terbentuk di dinding sel jamur.

Mereka juga meneliti usia batu tempat fosil ditemukan dengan perbandingan unsur-unsur radioaktifnya.

Akhirnya, mereka menyimpulkan bahwa mikrofosil tersebut berusia antara 900 juta hingga satu miliar tahun.

Baca Juga: Yarchagumba, Jamur Ulat yang Terancam Punah Akibat Perubahan Iklim