Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Kenali Tiga Jenis Kanker Darah dan Penyebabnya

By Gita Laras Widyaningrum, Sabtu, 1 Juni 2019 | 11:39 WIB
Ani Yudhoyono saat dirawat di rumah sakit akibat kanker darah yang dideritanya. (Twitter @AgusYudhoyono)

Nationalgeographic.co.id - Kabar duka datang dari dari keluarga presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Sang istri, Ani Yudhoyono, meninggal dunia di National University Hospital, Singapura, pada Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu setempat.

Wanita berusia 66 tahun yang yang kerap disapa Ibu Ani ini meninggal dunia akibat penyakit kanker darah yang dideritanya. Beliau diketahui pertama kali dirawat di rumah sakit pada 2 Februari 2019.

Baca Juga: Selamat Jalan Ibu Ani Yudhoyono. Kenali Salah Satu Gejala Leukemia Ini yang Kerap Kita Abaikan

Berbicara tentang kanker darah, itu merupakan kanker yang memengaruhi produksi dan fungsi sel darah. Biasanya kanker darah dimulai dari sumsum tulang tempat sel darah diproduksi. Kanker darah sendiri terdiri dari tiga jenis, yakni leukimia, limfoma, dan myeloma.

Leukimia

Leukima adalah kanker sel darah putih, kanker yang menghentikan sel darah putih dalam melawan infeksi. Leukimia menjadi kanker darah yang paling umum terjadi.

Leukimia sendiri dibedakan menjadi tiga jenis, berdasarkan kecepatan berkembang dan jenis sel darah putih yang diserang, yakni akut dan kronis.

Gejala pada kanker ini adalah: anemia, darah yang sulit membeku, sering mengalami pendarahan kecil ataupun memar, rentan terhadap infeksi, nyeri sendi atau nyeri tulang belakang, sakit kepala yang intens, menurunnya nafsu makan, penurunan berat badan seketika, dan keringat berlebihan di malam hari.

Limfoma

Kanker darah jenis ini berkembang pada limfosit, sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi. Tidak hanya itu, kanker limfoma juga memengaruhi kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Limfoma sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, tetapi dua jenis utamanya adalah limfoma hodgkin (melibatkan tipe limfoma sel B yang tidak normal dan disebut sebagai Red-sternberg) dan limfoma non-hodgkin, kanker yang melibatkan sel B ataupun sel T.

Gejala pada kanker ini adalah: Benjolan di bawah kulit yang biasanya muncul di selangka, leher, atau ketiak, demam dan menggigil, batuk yang tidak kunjung sembuh, sesak napas dan nyeri dada, gatal-gatal di seluruh tubuh, berkeringat di malam hari, nyeri sendir dan tulang, nafsu makan menurun, berat badan yang turut seketika, gangguan saraf, darah dalam kotoran, dan haid dengan volume darah yang berlebihan.

Ilustrasi sel kanker. (man_at_mouse/Getty Images/iStockphoto)

Myeloma

Kanker jenis ini terbentuk dari sel plasma ganas. Mereka menghasilkan antibodi yang dapat melawan kuman-kuman, dan bersumber dari sumsum tulang.

Ketika pertumbuhan sel-sel ini tidak terkendali, banyak sel kemudian tumbuh menjadi kanker dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Gejala pada kanker ini adalah: anemia, sering mengalami pendarahan dan memar, gangguan tulang dan kalsium sehingga mudah patah, rentan terhadap infeksi, gangguan ginjal, dan kaki bengkak.

Penyebab kanker darah

Penyebab utama kanker darah adalah adanya pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel darah. Namun secara umum para pakar belum mengetahui dengan pasti penyebab kanker ini.

Baca Juga: Penelitian: Makan Cabai Bisa Menghambat Penyebaran Kanker Paru

Faktor genetik juga dinilai berperan dalam kanker darah. Bila ada keluarga yang memiliki riwayat kanker serupa, bisa saja Anda juga akan mengalaminya. Selain itu, paparan bahan kimia, paparan radiasi, dan virus tertentu juga diyakini menjadi penyebabnya.

Oleh karena itu para pakar menyarankan kita agar memulai pola hidup sehat, dengan mengonsumsi makanan yang bergizi tanpa bahan kimia, beristirahat cukup, dan memeriksakan secara dini bila ada gejala-gejala yang Anda curigai.