Merasa Terjatuh, Satu dari Tujuh Hal yang Dilakukan Tubuh Saat Tidur

By Nathania Kinanti, Selasa, 11 Juni 2019 | 09:41 WIB
Beberapa hal terjadi pada tubuh kita saat tidur. (Vera_Petrunina/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Apakah Anda pernah tiba-tiba merasa seperti jatuh saat tertidur? Ternyata, ini hanyalah salah satu aktivitas yang dilakukan oleh tubuh saat sedang tidur

Selain merasa jatuh, di bawah ini ada beberapa hal lain yang dilakukan tubuh saat berada dalam kondisi tertidur:

Suhu tubuh menurun

Sebenarnya sebelum tidur, suhu tubuh inti sudah mengalami penurunan. Menurunnya suhu tubuh membuat otak melepaskan melatonin yang memengaruhi ritme sirkadian (siklus tidur-bangun) dan memberi tahu tubuh saatnya untuk tidur. Ketika tidur, suhu tubuh Anda dapat mengalami penurunan hingga dua derajat. 

Baca Juga: Gunung Sinabung Meletus, Tinggi Kolom Abu Mencapai Tujuh Kilometer

Detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah menurun

Saat tidur, tubuh tidak perlu bekerja keras untuk memompa banyak darah seperti saat terjaga. Dengan kata lain, sistem tubuh kita melambat, salah satunya adalah pernapasan. Selain itu, bagi orang yang tergolong sehat, tekanan darah akan menurun 5-7 poin saat tertidur. 

Menurunnya tekanan darah saat tidur di malam hari ini berfungsi agar otot-otot jantung dan sistem pernapasan memiliki waktu rehat untuk memperbaiki diri. Maka dari itu, penting bagi kita, terutama yang memiliki tekanan darah tinggi, untuk mendapatkan waktu tidur setidaknya tujuh jam. 

Merasa ingin jatuh

Beberapa di antara Anda pasti pernah mengalami sensasi seakan jatuh ke jurang, sensasi tersebut dikenal dengan sentakan hipnagogik. Umumnya saat sedang bermimpi, tubuh menjadi tidak bisa bergerak sama sekali dan sentakan hipnagogik adalah kejang otot bawah sadar yang terjadi saat Anda tertidur. 

Sensasi jatuh ke jurang ini terjadi karena tubuh kebingungan saat berada di masa transisi antara terjaga dan tertidur pulas. Hal ini karena kadang Anda mulai bermimpi dahulu sebelum tubuh Anda benar-benar pulas.

Para peneliti menduga, penyebab terjadinya sentakan hipnagogik saat tidur ini adalah kondisi sangat lelah, kurang tidur, atau stres. Beberapa kondisi tersebut membuat otak Anda ingin cepat tidur, sementara tubuh Anda masih tertinggal jauh untuk menyamai kecepatan otak. 

Anda bisa bicara, berjalan, bahkan mengemudi saat tertidur

Apabila Anda  merasa berjalan, mengemudi, atau mengigau dalam kondisi tidur, bisa jadi itu adalah gangguan tidur parasomnia. Parasomnia terjadi pada tahap tidur ketiga yakni saat Anda sedang pulas.

Selain itu, berjalan saat tidur atau mengigau juga bisa disebabkan karena kurang tidur atau efek samping obat-obatan tertentu. 

Berat badan berkurang

Melalui keringat, tubuh kehilangan banyak cairan. Hal ini juga terjadi saat kita tidur siang, tetapi karena tubuh terisi oleh makanan dan minuman maka dapat membatalkan efek penurunan berat badan secara alami. Pastikan juga Anda mendapatkan waktu tidur paling tidak tujuh jam setiap malam supaya dapat mengurangi lebar pinggang Anda. 

Kulit jadi lebih sehat dan indah

Selama tidur, tiap jaringan dalam tubuh diperbarui lebih cepat dibanding saat terjaga. Saat bermimpi, kulit juga memproduksi lebih banyak sel baru dan memperlambat pemecahan protein sehingga potensi untuk regenerasi kuit semakin besar.

Namun, hal ini hanya akan berhasil saat tidur malam saja. Sebab, saat siang hari energi yang dibutuhkan untuk perbaikan jaringan sedang bekerja pada bagian tubuh lainnya. 

Baca Juga: Kembali ke Kantor Setelah Libur Panjang? Ini Tips Mengembalikan Motivasi Kerja

Otak menajamkan ingatan

Walaupun tubuh berada dalam kondisi tertidur, bukan berarti otak melakukan hal yang sama. Otak kita justru bekerja sama aktifnya seperti saat terjaga walaupun sedang tidur.

Menurut beberapa ahli, tidur adalah waktu bagi tubuh untuk membersihkan limbah di otak yang menumpuk dan dapat menimbulkan plak penyebab alzheimer. 

Selain itu, ketika tidur, otak juga sibuk memperkuat kenangan baru di mana otak memproses berbagai informasi yang kita peroleh di siang hari. Selanjutnya, otak akan menyaring informasi yang tidak diperlukan. Dengan begitu, hal yang penting akan diperkuat dalam ingatan sementara yang tidak penting akan terbuang.