Sering Menjadi Topping Minuman, Apakah Boba Bermanfaat Bagi Kesehatan?

By National Geographic Indonesia, Kamis, 20 Juni 2019 | 17:05 WIB
Bubble tea dengan boba. (tashka2000/Getty Images/iStockphoto)

(tashka2000/Getty Images/iStockphoto)

Kalori tersebut ternyata berasal dari bahan tambahan. Kandungan gula pada bubble tapioka sebenarnya tidaklah tinggi.

Akan tetapi, bola-bola kenyal ini biasanya direndam dalam simple syrup atau air gula sebelum dicampurkan ke bubble drink. Akibatnya, jumlah gula dan kalorinya meningkat drastis.

Kandungan vitamin dan mineral dalam bubble tapioka pada dasarnya juga tidak cukup berpengaruh bagi kesehatan. Anda memang dapat memperoleh zat besi, magnesium, mangan, dan fosfor yang berasal dari tepung tapioka.

Sayangnya, jumlahnya terlalu sedikit, bahkan untuk memenuhi satu persen kecukupan harian.

Haruskah saya berhenti mengonsumsi bubble tapioka?

Satu-satunya manfaat yang dimiliki bubble tapioka adalah menjadi sumber energi bagi tubuh karena adanya kandungan karbohidrat dan gula.

Selain itu, hampir tidak ada lagi manfaat kesehatan yang bisa Anda peroleh dari memakan bola-bola kenyal ini. Lalu, apakah Anda perlu berhenti mengonsumsinya?

Baca Juga: Hati-hati, Lima Kebiasaan Sehari-hari Ini Dapat Memicu Sakit Kepala

Jawabannya bergantung pada diri Anda sendiri. Makanan apa pun akan berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Begitu pula halnya dengan bola-bola tapioka yang hampir selalu menjadi topping dari bubble drink tinggi gula dan kalori.

Jadi, tujuan Anda saat ini sebaiknya bukan untuk menghindari konsumsi bola tapioka, melainkan untuk membatasi diri dari bubble drink yang merugikan kesehatan.

Cobalah mengganti bubble drink dengan makanan penutup yang menyehatkan dan tidak kalah lezat, seperti buah-buahan.

Artikel ini pernah tayang di hellosehat.com. Baca artikel sumber.