Sering Menjadi Topping Minuman, Apakah Boba Bermanfaat Bagi Kesehatan?

By National Geographic Indonesia, Kamis, 20 Juni 2019 | 17:05 WIB
Bubble tea dengan boba. (tashka2000/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa minum bubble drink secara berlebihan dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit.

Namun, bagaimana jika Anda hanya mengonsumsi bubble yang terbuat dari tepung tapioka? Apakah terdapat kandungan di dalam bubble tapioka yang memiliki manfaat bagi kesehatan?

Nutrisi di balik bubble tapioka

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai manfaat bubble tapioka, ada baiknya jika Anda mengetahui proses pembuatan serta nutrisi di baliknya.

Bola tapioka pada bubble drink dibuat dengan mencampurkan tepung tapioka, pewarna makanan, dan air hangat. Setelah menjadi adonan dan dibentuk menjadi bola-bola kecil, bubble ini kemudian direbus.

Baca Juga: Virus Misterius Menyebar di Tiongkok, Diduga dari Gigitan Kutu

Bola tapioka sebenarnya tidak memiliki rasa. Jadi, kebanyakan penjual bubble drink mencampurnya dengan simple syrup alias air gula agar rasanya lebih manis.

Tepung tapioka seberat 50 gram mengandung energi sebanyak 181 kkal. Setelah menjadi bola tapioka, jumlahnya berkurang menjadi 120 kkal.

Selain kalori, bubble tapioka juga mengandung beberapa nutrisi berikut:

Boba. (insjoy/Getty Images/iStockphoto)

Apakah bubble tapioka memiliki manfaat bagi kesehatan?

Manfaat tapioka dalam bentuk bubble sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tepung tapioka biasa. Nutrisi utama yang bisa Anda dapatkan dari mengonsumsi bola-bola tapioka adalah karbohidrat dan gula.

Karbohidrat pada bola tapioka adalah karbohidrat kompleks yang disebut pati. Jenis karbohidrat ini banyak terdapat pada sayuran umbi seperti jagung, kentang, kembang kol, kacang lentil, kentang, serta singkong sebagai bahan baku tepung tapioka.

Berbeda dengan biji-bijian utuh yang memiliki kandungan protein yang cukup, jumlah protein pada boba tapioka terbilang amat sedikit.

Topping minuman bubble yang sangat populer ini juga tidak mengandung lemak sama sekali. Lantas, dari mana lagi asalnya kalori pada boba tapioka?

(tashka2000/Getty Images/iStockphoto)

Kalori tersebut ternyata berasal dari bahan tambahan. Kandungan gula pada bubble tapioka sebenarnya tidaklah tinggi.

Akan tetapi, bola-bola kenyal ini biasanya direndam dalam simple syrup atau air gula sebelum dicampurkan ke bubble drink. Akibatnya, jumlah gula dan kalorinya meningkat drastis.

Kandungan vitamin dan mineral dalam bubble tapioka pada dasarnya juga tidak cukup berpengaruh bagi kesehatan. Anda memang dapat memperoleh zat besi, magnesium, mangan, dan fosfor yang berasal dari tepung tapioka.

Sayangnya, jumlahnya terlalu sedikit, bahkan untuk memenuhi satu persen kecukupan harian.

Haruskah saya berhenti mengonsumsi bubble tapioka?

Satu-satunya manfaat yang dimiliki bubble tapioka adalah menjadi sumber energi bagi tubuh karena adanya kandungan karbohidrat dan gula.

Selain itu, hampir tidak ada lagi manfaat kesehatan yang bisa Anda peroleh dari memakan bola-bola kenyal ini. Lalu, apakah Anda perlu berhenti mengonsumsinya?

Baca Juga: Hati-hati, Lima Kebiasaan Sehari-hari Ini Dapat Memicu Sakit Kepala

Jawabannya bergantung pada diri Anda sendiri. Makanan apa pun akan berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Begitu pula halnya dengan bola-bola tapioka yang hampir selalu menjadi topping dari bubble drink tinggi gula dan kalori.

Jadi, tujuan Anda saat ini sebaiknya bukan untuk menghindari konsumsi bola tapioka, melainkan untuk membatasi diri dari bubble drink yang merugikan kesehatan.

Cobalah mengganti bubble drink dengan makanan penutup yang menyehatkan dan tidak kalah lezat, seperti buah-buahan.

Artikel ini pernah tayang di hellosehat.com. Baca artikel sumber.