Wilayah di Tiga Negara Ini Gunakan Bahasa Jawa dalam Kehidupan Sehari-hari

By National Geographic Indonesia, Jumat, 21 Juni 2019 | 13:38 WIB
Ilustrasi budaya Jawa. (Feri Latief)

Nationalgeographic.co.id - Selain orang-orang Jawa di Indonesia, ternyata ada beberapa wilayah di luar negeri yang menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. 

Ada berbagai alasan mengapa bahasa Jawa bisa menjadi bahasa sehari-hari mereka di sana. Namun, yang utama adalah karena migrasi penduduk Jawa ke sana.

Meski sudah bukan di wilayah asalnya lagi, tapi mereka tetap menggunakan bahaa Jawa sebagai bahasa utama. 

Baca Juga: Usaha Yuli Astuti Menyelamatkan Batik Warisan Budaya Kudus

 

Inilah tiga negara yang beberapa wilayahnya menggunakan bahasa Jawa:

Malaysia

Di Malaysia, tepatnya di daerah Selangor dan Johor, ada banyak warga Jawa yang tinggal di sana. Menurut data penelitian, setidaknya ada 20% warga suku Jawa dari total populasi di sana.

Bahkan di Johor, ada sebuah tempat bernama Parit Jawa yang merupakan tempat tinggal banyak warga Jawa. Karena itulah, bahasa Jawa diapakai dalam aktivitas mereka sehari-hari.

Singapura

Ada sebuah daerah di Singapura yang menjadi tempat bermukimnya orang-orang Jawa. Tempat itu disebut Kampong Jawa atau Kampung Jawa. Kampong Jawa ini terletak di tepi sungai Rochor.

Selain itu, ada juga sebuah pemukiman orang Jawa bersama dengan orang Melayu dan Tionghoa. Pemukiman itu disebut Kallang Airport Estate.

Namanya saja sudah pemukiman Jawa, berarti orang-orang di sana masih keturunan Jawa dan pastinya memakai bahasa Jawa.

Belanda

Belanda ternyata menjadi tempat lahir para pakar bahasa Jawa.

Di Belanda, ada satu universitas, yaitu Universitas Leiden. Beberapa orang Indonesia yang menjadi pakar bahasa Jawa setelah lulus kuliah dari universitas itu.

Misalnya saja pahlawan kemerdekaan Indonesia, yaitu Achmad Soebardjo dan Soepomo, bahkan juga Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hangekubuwono IX.

Di sana juga ada naskah-naskah kuno bertuliskan huruf Jawa yang masih terawat.

Baca Juga: Pelukis Affandi Koesoema dan Takdirnya dalam Naungan Daun Pisang

Sama seperti beberapa orang tua di Indonesia yang bisa bahasa Belanda, orang-orang tua di Belanda juga bisa bahasa Indonesia karena penjajahan selama 3,5 abad.

Karena itulah, bahasa Indonesia, terutama bahasa Jawa, menjadi bahasa sehari-hari di beberapa wilayah di Belanda.