Kostum Jaran Kepang Untuk Menguatkan Identitas Jaran Kepang Temanggung

By Warsono, Selasa, 2 Juli 2019 | 10:00 WIB
Muslikin (30) salah seorang peserta workshop, sudah tujuh tahun menjadi pengrajin kostum jaran kepang. Ia lebih sering mendapat pesanan kostum jaran kepang yang sudah dimodifikasi. (Warsono/National Geographic Indonesia)

"Selagi kita masih bisa membuat ciri khas Temanggung mengapa tidak kita mulai membuat dari sekarang. Beranjak dari sini seperti apa ikon kostum Jaran Kepang Temanggung?" ujarnya.

"Jika ingin berkreasi, berkreasi lah pada aksesorisnya, jangan mengubah yang identitas aslinya. Contoh, jika identitas menggunakan ikat kepala, berkreasilah pada ikat kepalanya," tambah Hartanto

Tari rakyat kebanyakan hasil kreasi lokal yang tidak diketahui siapa pencipta pertamanya dan itu akan selalu berlembang. "Setiap generasi akan mempunyai andil. jika ingin mempunyai andil disesuaikan dengan koridornya. dari gerak, kostum, dan musik," ujar Irwan Dhanasta.

Pengrajin kostum hanya mengikuti permintaan pasar, tetapi sebelum memakai harus dipikirkan apakah kostum ini menambah bagus atau malah merusak identitas kostum jaran kepang.

Baca Juga: Wilayah di Tiga Negara Ini Gunakan Bahasa Jawa dalam Kehidupan Sehari-hari

Namun pertanyaannya, kostum mana yang akan menjadi acuan identitas Jaran Kepang Temanggung? Identitas kostum jarang kepang atau jaranan mengacu ke prajurit Mataram. Pada tahun 70-an kostum jaran kepang di Temanggung dari kota sampai pelosoknya mempunyai kostum yang seragam. Sebab, Temanggung ditugaskan pemerintah saat itu untuk menjadi pembuka Taman Mini Indonesia Indah. Selanjutnya dibentuklah komite untuk merumuskan gerak tari dan kostum Jaran Kepang dengan identitas Temanggung.

Ranto seorang pengrajin kostum tarian asal Kecamatan Temanggung mengusulkan kostum jaran kepang yang menjadi acuan kostum jaran kepang seperti kostum jaran kepang di tahun 70-an yaitu kostum Jaran Kepang Idekab.

Di akhir workshop Hartanto berkata "kreasi tidak dibatasi selama sesuai dengan koridornya." "Jika mengambil ide dari luar jangan langsung ditempel, tetapi dikembangkan dahulu sesuai dengan identitas lokal," tutupnya.