Jangan Tinggalkan ODHA, Semangat Organisasi Warga Peduli HIV/AIDS

By National Geographic Indonesia, Jumat, 28 Juni 2019 | 14:05 WIB
Pemeriksaan kesehatan. (Dok. Pertamina)

Selain itu, pusat pembelajaran pencegahan HIV/AIDS juga dilaksanakan di saung edukasi yang diisi dengan modul dan materi-materi pembelajaran tentang pencegahan penularan HIV/AIDS. Saung edukasi yang dilengkapi dengan taman sentra informasi menjadi tempat pusat pembelajaran dengan nama Kampung Edukasi pencegahan HIV/AIDS di Desa Sukareja.

Selanjutnya, Oemah Ngariung didesain sebagai tempat usaha mandiri, seperti mini market dan angkringan, bagi WAPA dan ODHA binaan yang ingin berwirausaha. WAPA juga menyediakan website untuk memasarkan produk-produk hasil kerajinan WAPA dan ODHA serta produk binaan CSR PT Pertamina Asset 3 Subang Field lainnya. Sebelumnya, WAPA dan ODHA dibekali melalui pelatihan keterampilan dan kerajinan tangan terlebih dahulu. Mengusung konsep kewirausahaan sosial, keuntungan dari unit usaha mandiri ini disisihkan sebesar 10% untuk digunakan dalam kegiatan pencegahan penularan HIV/AIDS oleh WAPA Pantura.

Baca Juga: Kisah Pilu Mantri Kesehatan Meninggal Dunia di Belantara Papua, Kenali Suku Asli yang Dilayaninya

Program Pantura sudah menjangkau 3 kecamatan di wilayah Pantura, yaitu Kecamatan Patokbeusi, Pamanukan, dan Sukasari. Lebih dari 6.000 orang telah menerima penyuluhan terkait pencegahan HIV/AIDS, dan 50 orang menerima bantuan ARV, serta tes VCT yang menjangkau 558 orang.

Kegiatan rutin program Pantura ini membawa dampak positif di Subang. Levi, seorang waria yang berstatus ODHA, menuturkan bahwa ia berterima kasih kepada Pertamina yang sudah mendukung kegiatan WAPA. “Ini membantu saya dan teman-teman yang positif HIV, karena beberapa yang sakit tidak ada biaya untuk pengobatan. Dan, ini sangat membantu sekali.”

Melalui program Pantura, pesan dari WAPA jelas: jangan jauhi orang yang mengidap penyakitnya namun jauhilah penyakitnya. No one is left behind.

Penulis: Ellen Saputri Kusuma