Gedung Planetarium Jakarta mengingatkan kita kepada Bung Karno, yang meresmikan dimulainya pembangunan planetarium yang terbesar di seluruh dunia dan pertama di Asia Tenggara pada 1964. Bangunan berkubah itu memulai pertunjukannya untuk umum pada 1 Maret 1969. Kita menolak lupa atas bantuan dana para pengusaha batik yang terhimpun dalam Gabungan Koperasi Batik Indonesia demi berdirinya bangunan ini. Atas alasan inilah kami menyajikan dua kisah pendek bertema astronomi dan batik Lasem.
Bung Karno memiliki harapan besar kepada Planetarium Jakarta, yang menurutnya berdarma demi mengeyahkan tahayul seputar peristiwa benda-benda angkasa. Saya pikir, pada saat itulah Bapak Bangsa kita telah meletakkan salah satu dasar pembelajaran sains kepada masyarakat Indonesia. Pembelajaran sains yang baik akan membangun pola pikir sainstifik. Lebih jauh lagi, kemajuan sains di suatu negara menunjukkan kemajuan peradaban.
Saya kembali terkenang buku bersampul putih dengan potret seorang astronaut, yang dibingkiskan ayah. Entahlah, di mana buku itu sekarang.