Nationalgeographic.co.id - Banyak orang mengatakan kalau minum air es atau air dingin baik saat cuaca panas maupun dingin tidak baik untuk kesehatan Anda.
Pernyataan tersebut juga ditemui pada ilmu kesehatan tradisional India (Ayuverdic). Di dalamnya dikatakan bahwa minum air dingin memperlambat proses pencernaan di tubuh.
Akan tetapi, sebuah penelitian pada tahun 2013 berkata lain. Pada saat cuaca panas, sangat penting untuk menyeimbangkan suhu dan cairan di tubuh. Jika tidak, Anda tentu berisiko mengalami dehidrasi.
Baca Juga: Wanita Masuk Masjid Derita Skizofrenia, Kenali Lima Fakta Terkait Penyakit Mental Tersebut
Pada penelitian yang melibatkan enam orang dehidrasi, terpapar sinar matahari, dan setelah olahraga menunjukkan bahwa suhu air minum memiliki pengaruh.
Terdapat perbedaan produksi keringat ketika mereka meminum air hangat dan air dingin. Air yang berasal dari keran (16°C) ternyata paling efektif untuk mengembalikan hidrasi para peserta.
Dari penelitian tersebut, kondisi para peserta menunjukkan bahwa mereka tidak berkeringat lebih banyak dan lebih mudah untuk minum dibandingkan ketika harus menenggak air panas.
Meski mungkin masih memerlukan banyak penelitian pendukung, minum air dingin (dengan suhu setidaknya 16°C) saat cuaca panas nyatanya terbukti dapat membantu seseorang mengembalikan cairan tubuhnya.
Risiko terlalu sering minum air dingin
Walaupun dapat mengembalikan cairan tubuh saat dehidrasi, air dingin juga menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan Anda. Apalagi jika Anda meminumnya terlalu banyak.
Sebaiknya, perhatikanlah suhu air yang Anda minum. Air yang terlalu dingin bisa-bisa menyakiti gusi Anda atau sistem pencernaan. Oleh karena itu, usahakan untuk meminum air dengan suhu yang sama dengan ruangan Anda.
Nah, agar bisa lebih waspada terhadap dampak buruk yang ditimbulkan oleh air dingin, ini dia beberapa risiko yang muncul.
Sistem pencernaan memburuk
Seperti yang dilansir dari NDTV Food, air dingin membuat kontraksi pada pembuluh darah Anda. Kontraksi tersebut ternyata berpengaruh besar terhadap proses pencernaan ketika menyerap nutrisi.
Saat mengonsumsi air dingin, fokus tubuh berubah, yaitu menormalkan kembali suhu tubuh Anda. Normalnya, tubuh Anda memiliki suhu 37°C.
Ketika meminum air dengan suhu yang lebih rendah, tubuh membutuhkan energi ekstra untuk mengembalikan suhu tubuh Anda.
Oleh karena itu, ketika Anda minum air dingin, proses pencernaan akan tidak maksimal dalam penyerapan vitamin dan nutrisi.
Menurunkan detak jantung
Selain tidak baik untuk pencernaan Anda, minum air dingin juga bisa menurunkan detak jantung. Setelah Anda meminum air dingin, hal tersebut dapat merangsang saraf kranial kesepuluh, yaitu saraf vagus. Saraf ini berperan penting dalam menurunkan ritme jantung.
Baca Juga: Delapan Jenis Olahraga untuk Anda yang Tidak Suka Berkeringat
Ketika saraf ini terangsang, tentu saja tidak menutup kemungkinan detak jantung Anda akan menurun.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak terlalu sering meminum air dingin demi menjaga kesehatan Anda.
Minum air dingin saat cuaca panas memang memiliki manfaat dalam mengembalikan cairan tubuh yang hilang akibat produksi keringat. Akan tetapi, perlu diingat juga bahwa ada bahaya yang mengintai Anda jika terlalu sering meminum air dingin atau air es.