Nationalgeographic.co.id - Terlihat seperti layang-layang raksasa, ikan pari merupakan salah satu ikan terpintar di lautan. Seperti yang terlihat pada cuplikan di bawah ini, ikan pari memiliki kecerdasan dan kepekaan sosial yang luar biasa.
Video menakjubkan tersebut menunjukkan bagaimana ikan pari raksasa "meminta" tolong kepada para penyelam untuk menyelamatkan hidupnya.
Baca Juga: Gempa Bumi Bermagnitudo 6 Guncang Bali, BMKG Ungkap Penyebabnya
Ikan pari berukuran tiga meter bernama "Freckles" ini, ditemukan oleh sekelompok penyelam dari Ningaloo Marine Interactions di perairan Ningaloo Reef, Australia Barat. Saat melihat mereka, Freckles mulai mendekat ke Jake Wilton yang memimpin para penyelam. Dalam waktu singkat, ia langsung membalik punggungnya dan memperlihatkan kait yang menyangkut di bawah mata kanannya.
"Anda dapat melihat bahwa ia mempercayai kami dengan memperlihatkan kait tersebut," kata Wilton dalam sebuah film pendek karya Seadog TV & Film Productions.
"Saya beberapa kali mencoba menyelam untuk melihat bagaimana ikan pari tersebut bereaksi di dekat kami," imbuhnya.
Pari memang disebut-sebut sebagai ikan yang pintar. Mereka memiliki otak paling besar di antara ikan bertulang rawan lainnya, meskipun tubuhnya lebih kecil dari hiu. Beberapa sel otak pari juga secara fisik dapat dibandingkan dengan spesies hewan lain, seperti burung dan mamalia.
Kekuatan otak yang ekstra ini juga berarti mereka lebih komunikatif, ceria, dan sensitif. Seperti yang telah ditunjukkan oleh tes perilaku sebelumnya, ikan pari diketahui memiliki kesadaran diri--sebuah standar yang menunjukkan kecerdasan hewan.
Baca Juga: Ada Enam Paus Langka yang Mati dalam Sebulan, Isu Kepunahan Menghantui
"Berada di air bersama dengan ikan pari, Anda dapat merasakan bahwa mereka tidak seperti ikan biasa," kata John Stewart, ahli ekologi sekaligus direktur organisasi konservasi Manta Trust.
“Mantra akan mencari jalan untuk berinteraksi. Mereka jauh lebih seperti mamalia," tambahnya.
Namun, bagaimanapun juga, menjadi ikan cerdas bukan berarti mereka aman dari bahaya yang diciptakan manusia. IUCN Red List menyatakan bahwa spesies ini sangat rentan terhadap kepunahan dan populasi global mereka terus menurun. Ancaman utamanya meliputi penangkapan, polusi, serta lonjakan pembangunan industri.