Studi Ikonografi Mengungkap Puncak Keindahan Seni Pahat Majapahit

By Mahandis Yoanata Thamrin, Rabu, 31 Juli 2019 | 14:17 WIB
Arca Harihara dari Candi Sumberjati dekat Blitar yang tampaknya merujuk pada Simping, yang merupakan pendarmaan raja pertama Majapahit, Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawarddhana. (Mahandis Y. Thamrin/National Geographic Indonesia)

“Tapi yang jelas,” kata Hardiati, “masa Singhasari-Majapahit ini mempunyai corak dan seni tersendiri.” Gaya seni pahat Jawa Timur lebih dinamis dibandingkan Jawa Tengah. Di sisi lain, seni pahat di Jawa Tengah lebih naturalis—apa adanya—dibandingkan Jawa Timur.

Dia memberi contoh, relief-relief candi Jawa Timur lebih dinamis, bentuk pahatannya menyerupai wayang. Pahatannya tidak terlalu dalam, tidak seperti pahatan pada Candi Prambanan dan Borobudur. “Namun, dari segi keindahannya dua-duanya indah,” pungkasnya.

Pada Selasa, 2 Desember 2014, Dr. Endang Sri Hardiati wafat pada dalam usia 69 tahun. Dia dikenang sebagai ahli arkeologi, khususnya ikonografi, dan salah seorang Dewan Pakar Asosiasi Museum Indonesia Pusat.