Melihat Kehidupan Bhutan yang Mampu Bertahan dari Perubahan Iklim

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 2 Agustus 2019 | 15:49 WIB
Sekitar 72% wilayah Bhutan dikelilingi oleh hutan. (Ciril Jazbec/National Geographic)

Nationalgeographic.co.id – Bhutan adalah negara kecil di Asia Selatan yang berbentuk kerajaan. Wilayah selatannya berhimpitan dengan India, dan bagian utaranya disangga oleh Himalaya yang perkasa.  

Sebelum 1974, Bhutan ditutup untuk orang luar dan turis. Dan meskipun saat ini mereka sudah boleh memasuki kawasan tersebut, namun jumlahnya masih sangat dibatasi.

Kerajaan yang berdiri di atas gunung ini menjadi rumah bagi pelestarian budaya kuno yang bersandingan dengan keindahan alam. Puncak tertinggi di dunia, Gangkhar Puensum, menjulang 25 ribu kaki ke arah langit. Tanpa biaya atau rasa petualangan yang tinggi, mungkin hanya sedikit orang yang benar-benar akan mengunjungi kerajaan unik ini.

Baca Juga: Bahaya Polusi Udara: Membuat Kita Bodoh dan Merusak Paru-Paru

Ciril Jazbec, fotografer Slovenia, salah satu orang beruntung yang bisa mengunjungi Buthan. Dia baru-baru ini melakukan tur ke negara tersebut – mengunjungi desa-desa kecil, menjelajahi hutan luas, dan bertemu dengan penduduk setempat. Hasil kerjanya berupa gambar ekslusif dari negara kecil yang jarang dilihat orang asing.

Berada di tengah-tengah zaman kuno dan penuh inovasi, Bhutan terkenal sebagai salah satu negara bahagia. Hutan-hutannya masih berkembang dan bertahan dengan baik meski ancaman perubahan iklim sedang membayangi dunia.

(Ciril Jazbec/National Geographic)

Mengejar kebahagiaan

Pada akhir 1990-an, pemerintah Butan memperkenalkan indeks sosioekonomi yang mereka kenal dengan nama Indeks Kebahagiaan Nasional. Itu berfungsi sebagai termometer sosial -- untuk memastikan perkembangan ekonomi mereka tidak merusak gaya hidup tradisional. Konsep kebahagiaan ini kemudian dipuji secara luas oleh negara-negara lain di dunia karena keaslian dan inklusivitasnya.

Meski begitu, indeks tersebut tidak langsung menyelesaikan semua masalah di negara tersebut. Laporan kebahagiaan dari PBB menempatkan Bhutan di posisi ke-97. Faktor seperti kesenjangan pemasukan dan pengangguran menjadi penyebabnya.

(Ciril Jazbec/National Geographic)

Kekhawatiran lain yang muncul adalah terkait perubahan iklim. Itu ditakutkan mengganggu ekosistem negara kecil yang rapuh ini. Gletser Bhutan semakin mencair dan menimbulkan banjir. Musim hujan menjadi lebih tidak teratur dan menyebabkan kelangkaan air selama musim kemarau.