Merasa Tertekan di Kantor? Bedakan Stres Kerja Biasa dengan Burn Out

By National Geographic Indonesia, Senin, 5 Agustus 2019 | 10:30 WIB
Ilustrasi stres di kantor. (Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id - Apakah Anda akhir-akhir ini merasa tertekan di kantor? Penyebabnya bisa dari bermacam hal, mulai dari kerjaan yang menumpuk hingga hubungan yang buruk dengan klien. Meski begitu, ada perbedaan antara stres kerja biasa dengan burnout syndrome. Apakah itu?

Stres merupakan kondisi yang sangat umum terjadi di kalangan masyarakat, terutama kelas pekerja. Tekanan yang berasal dari pekerjaan ini sebenarnya baik untuk Anda karena dapat membuat Anda tetap waspada dan merasa hidup. 

Pada saat stres, hormon kortisol meningkat. Kondisi ini ternyata membuat Anda mencari jalan keluar dari masalah tersebut.

Akan tetapi, jika situasi ini terjadi dalam jangka waktu yang lama, tentu akan menimbulkan depresi yang berdampak buruk pada kesehatan Anda.

Baca Juga: Memotret Setiap Hari, Salah Satu Cara Menjaga Kesehatan Mental

Para pekerja yang sering mengalami stres akibat pekerjaannya bisa berujung kepada burnout syndromeBurnout syndrome adalah sebuah kondisi ketika seseorang merasa stres berat dengan pekerjaannya. 

Sindrom ini terlihat bila Anda sudah mulai merasa sangat lelah secara fisik dan emosional. Akibatnya, Anda tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Tidak jarang, burnout syndrome juga dapat memengaruhi kinerja dalam jangka waktu yang lama. 

Di sinilah mulai terlihat apa perbedaan antara burnout syndrome dan stres biasa. Jika stres kerja biasa memang wajar terjadi dalam sebuah pekerjaan dan berlangsung dalam jangka waktu yang pendek, burnout syndrome tidak. 

Burnout syndrome muncul akibat stres berkepanjangan hingga mampu menurunkan performa kerja Anda. 

Gejala burnout syndrome

urnout syndrome bukanlah sebuah gangguan atau kelainan mental. Kondisi ini sebenarnya lebih umum terjadi pada para pekerja. Akan tetapi, mengetahui apa gejalanya dapat membantu Anda lebih cepat mengatasi sindrom ini. 

Beberapa gejala burnout syndrome antara lain:

Jika dilihat dari gejalanya, perbedaan antara burnout syndrome dan stres biasa dalam suatu pekerjaan ternyata cukup tampak.

Stres kerja biasa mungkin tidak akan sampai membuat Anda muak dan mengasingkan diri dari lingkungan kerja Anda.

Berbeda dengan burnout syndrome yang memberikan efek buruk kepada setiap aspek yang berhubungan dengan pekerjaan Anda, termasuk aspek sosial. 

Burnout syndrome sering muncul pada pekerja kantoran

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2012 terhadap pekerja kantoran dan pekerja pabrik memperlihatkan perbandingan stres kerja antara dua kelompok tersebut. 

Para pekerja kantor terlihat lebih sering mengalami stres karena sering mendapatkan ketidakpuasan dan tekanan dari atasan mereka.

Selain itu, dibandingkan pekerja pabrik, pekerjaan para pekerja kantoran lebih monoton dan membosankan, sehingga tidak jarang mereka kurang bersemangat. 

Di sisi lain, para pekerja pabrik memiliki deskripsi pekerjaan yang jarang membuat mereka harus berdiam diri di tempat.

Selain itu, pekerja pabrik cenderung tidak lebih terikat dengan aturan perusahaan dibandingkan pekerja kantoran. Oleh karena itu, tekanan mental jarang mereka dapatkan, namun kelelahan fisik sering mereka alami. 

Baca Juga: Listrik Padam di Berbagai Wilayah di Pulau Jawa, Ini Penjelasan PLN

Perbedaan mendasar antara burnout syndrome dan stres biasa terlihat dari gejala dan seberapa lama Anda telah mengalami hal ini.

Jika Anda mengalami stres berkepanjangan akibat pekerjaan dan tak kunjung menemukan jalan keluar, berkonsultasi kepada ahlinya mungkin menjadi langkah yang paling baik untuk diambil. 

Artikel ini pernah tayang di Hellosehat.com dengan judul "Sama-sama Bikin Tertekan, Ini Bedanya Burnout Syndrome dan Stres Kerja". Penulis: Nabila Azmi.