Kenaikan Air Laut, Arkeolog Berlomba-lomba Ungkap Misteri Benteng Kuno Sebelum Tenggelam

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 6 September 2019 | 15:11 WIB
Benteng berbukit yang menghadap ke laut ini terancam tenggelam akibat kenaikan air laut. (Crown: Cherish project 2017)

Nationalgeographic.co.id - Sebuah benteng yang sudah berdiri lebih dari 2.000 tahun sedang menghadapi tantangan besar. Kemungkinan mereka akan kalah dengan 'invasi' kenaikan air laut.

Hal ini lah yang akhirnya mendorong para arkeolog untuk berlomba dengan waktu dan segera mengungkap misterinya sebelum itu tenggelam.

Wilayah Dinas Dinlle, yang berada di dekat Caernarfon di Wales Utara, diyakini sudah ada sejak Zaman Besi, tapi kemudian dihuni oleh bangsa Romawi. Daratan di sekitar situs tersebut mulai terkikis dan kemungkinan akan hilang dimakan lautan.

Baca Juga: Trofi dari Kepala yang Dipenggal, Simbol Kekuasaan Peradaban Inca

Menurut keterangan para arkeolog dari Royal Commision on the Ancient and Historical Monuments of Wales, yang memimpin penelitian ini, bagian benteng sebenarnya tertutup sepenuhnya, tapi sebagian besar 'sisi pembatas'-nya di sebelah barat sudah hilang ke laut.

Menggunakan pemetaan Ordnance Survey, tim menghitung ada sekitar 20-40 meter bagian yang hilang sejak 1900. 

Namun, baru-baru ini, erosi besar juga terlihat di bagian selatan benteng. Efek yang cukup besar terlihat pada Februari 2019. 

"Dinas Dinlle menjelaskan kondisi garis pantai kita akibat perubahan iklim," ujar Andy Godber, manajer operasional National Trust.

Studi yang dilakukan saat ini bertujuan untuk melihat dampak perubahan iklim pada struktur bangunan kuno. Naiknya permukaan laut, mengeringnya tanah, serta banjir dan badai memberikan "tantangan signifikan". Mempercepat erosi bangunan tersebut. 

Baca Juga: Arkeolog Temukan 227 Kerangka Korban Ritual Pengorbanan Anak di Peru

Situs Dinas Dinlle telah dipindai laser dan disurvei oleh drone untuk memantau tingkat erosinya. Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ada "anomali lain dalam interior benteng".

Penggalian sebelumnya di situs tersebut berhasil menemukan koin-koin Romawi, intaglio (batu permata berukir yang berada di atas cincin), serta pecahan-pecahan tembikar yang menunjukkan kependudukan Romawi di Inggris.