Empat Obat yang Dapat Merusak Mata Jika Digunakan Sembarangan

By National Geographic Indonesia, Selasa, 10 September 2019 | 11:41 WIB
Menjaga kesehatan mata penting dilakukan sejak usia muda (Radu Bighian/Getty Images/iStockphoto)

Menghentikan penggunaan obat dapat menghentikan proses peradangan, tapi harus dengan izin dan di bawah pengawasan dokter.

3. Obat TBC 

Etambutol merupakan obat TBC (tuberkulosis) yang paling sering merusak batang saraf mata jika pemberian dosisnya melebihi 35 mg/kg berat badan. Kerusakan mata umumnya baru terasa setelah menjalani pengobatan selama 3-6 bulan.

Gejala yang timbul berupa penglihatan buram pada kedua mata tanpa disertai rasa nyeri dan gangguan penglihatan warna.

Menghentikan dosis obat dapat menyembuhkan sebagian besar gangguan tajam penglihatan dan gangguan penglihatan warna. Namun untuk itu Anda harus diskusi dulu dengan dokter. Hanya dokterlah yang bisa dan berhak menghentikan dosis obat Anda setelah mempertimbangkan beragam faktor.

Tes buta warna Ishihara dan pemeriksaan tajam penglihatan rutin sebelum dan selama pengobatan dapat membantu mendeteksi kerusakan lebih dini.

Baca Juga: Redakan Sakit Gigi dengan Tanaman Beraroma Menyengat, Cengkih

4. Obat epilepsi

Obat epilepsi (antikejang) seperti vigabatrin dapat mengganggu batang saraf mata, tapi jarang sampai menurunkan tajam penglihatan.

Masalah mata yang terjadi pada kurang lebih sepertiga pengguna obat ini adalah gangguan lapang pandang (berkurangnya luas area penglihatan). Gangguan lapang pandang yang dialami dapat berupa penyempitan pada seluruh area penglihatan ataupun hanya pada daerah hidung.

Sayangnya, penghentian penggunaan obat tidak akan mengembalikan lapang pandang yang sudah rusak. Pemeriksaan rutin luas lapang pandang setiap 3-6 bulan merupakan satu-satunya cara untuk mencegah kerusakan meluas.

Artikel ini pernah tayang di Hellosehat.com dengan judul "Hati-hati, Sembarang Minum 4 Obat Ini Dapat Merusak Saraf Mata". Penulis: dr. Laura Agnestasia Dj.