Cuaca Panas dan Terik, Cegah Dehidrasi dengan Cara-cara Berikut

By National Geographic Indonesia, Rabu, 11 September 2019 | 16:03 WIB
Cegah dehidrasi saat cuaca terik dan panas. (Kerkez/Getty Images/iStockphoto)

3. Cek warna urin

Walaupun Anda disarankan banyak minum air, bukan berarti Anda boleh minum air secara berlebihan. Terlalu kebanyakan minum, membuat perut Anda kembung dan harus bolak-balik ke kamar mandi. Akibatnya, aktivitas akan terhambat meski Anda berhasil mencegah dehidrasi di tengah cuaca panas. 

Jadi, untuk memastikan kebutuhan cairan tercukupi atau tidak, Anda bisa melihatnya dari warna urin. Jadi, saat buang air kecil, perhatikan warna urin yang Anda keluarkan dari tubuh.

Bila warnanya jernih, tandanya kebutuhan cairan Anda tercukupi dengan baik. Sebaliknya, bila urin berwarna kuning pekat, Anda harus meningkatkan asupan cairan segara mungkin. 

4. Boleh kombinasikan dengan makan buah

Semangka (Geerati)

Meski bukan cara utama, makan buah bisa Anda jadikan sebagai cara tambahan untuk mencegah dehidrasi saat cuaca panas. Pilih buah segar yang mengandung banyak air, misalnya semangka, jeruk, melon, belimbing, atau nanas. 

Selain kandungan airnya yang cukup banyak dibanding buah lain, makanan tersebut juga mengandung kalori. Itu artinya, buah tersebut bisa menyumbang energi yang mendukung aktivitas Anda. 

Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Bagus Dikonsumsi Saat Demam

5. Pakai perlengkapan yang mendukung

Selain dehidrasi, beraktivitas di bawah sinar matahari juga membuat Anda kulit lebih gelap. Jadi, pakai tabir surya sesering mungkin sebagai pelindung kulit. 

Anda juga bisa menggunakan perlengkapan tambahan, seperti payung atau topi. Ini meningkatkan efektivitas pencegahan dehidrasi selama Anda beraktivitas di bawah terik matahari. Payung dan topi berdaun lebar mengurangi paparan sinar matahari yang menimbulkan sensasi panas di kulit yang menyebabkan Anda berkeringat.

Artikel ini pernah tayang di Hellosehat.com dengan judul "Cegah Dehidrasi dengan 5 Cara Ini di Tengah Aktivitas Padat dan Cuaca Panas". Penulis: dr. Chrisendy Hakim.