Pertama Kalinya Peneliti Temukan Air di Atmosfer Planet Baru. Apakah Planet Itu Layak Kita Huni?

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Kamis, 12 September 2019 | 15:11 WIB
Ilustrasi exoplanet. (NASA/Ames/JPL-Caltech)

K2-18b berjarak 111 tahun cahaya - sekitar 1.046 triliun km - dari planet Bumi, terlalu jauh untuk bisa mengirimkan pesawat ruang angkasa.

Untuk itu, satu-satunya pilihan adalah dengan menunggu teleskop luar angkasa generasi berikutnya dirilis di sekitar tahun 2020-an dan dengan mencari ada-tidaknya gas di atmosfer planet tersebut yang hanya bisa diproduksi oleh organisme hidup, menurut Dr Ingo Waldmann dari UCL.

Baca Juga: Astronom Temukan Planet Langka yang Dua Kali Lebih Besar dari Bumi

"Ini adalah salah satu pertanyaan terbesar dalam dunia ilmu pengetahuan dan kita selalu bertanya-tanya apakah kita sendirian di jagat raya ini," ujar Dr Waldmann. "Dalam 10 tahun ke depan, kita akan tahu apakah ada zat kimia yang dihasilkan oleh suatu kehidupan di atmosfer itu."

Tim di balik temuan itu mengamati planet-planet yang ditemukan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble antara tahun 2016 hingga 2017. Para peneliti memastikan bahan kimia apa saja yang ada di atmosfer mereka dengan mempelajari perubahan cahaya bintang ketika planet-planet itu mengorbit 'matahari' mereka.

Waterworld: Hampir 50% atmosfer K2-18b kemungkinan mengandung air (ESA/UCL)

Hanya K2-18b yang menunjukkan tanda-tanda molekul air, yang merupakan unsur penting kehidupan di Bumi. Pemodelan komputer dari data itu menunjukkan bahwa hingga 50% atmosfer K2-18b bisa jadi berupa air.