Jantan Telah Punah, Ilmuwan Ciptakan 2 Embrio Badak Putih Utara. Mungkinkah Ada Keturunan Baru untuk Spesies yang Tinggal 2 Ekor Betina?

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Kamis, 12 September 2019 | 15:55 WIB
badak putih (Lutfi Fauziah)

Nationalgeographic.co.id - Sudan, yang berumur 45 tahun ketika meninggal, telah gagal berusaha untuk kawin dengan perempuan dari sub-spesies badak yang ditemukan di Afrika bagian selatan.

Badak putih utara jantan kedua hingga terakhir, Suni, meninggal pada tahun 2014, kemungkinan karena serangan jantung. Baik Sudan maupun Suni kemungkinan terlalu tua untuk menjadi subur pada saat mereka dibawa ke Ol Pejeta Conservancy di Kenya dari kebun binatang di Republik Ceko pada tahun 2009.

Para ilmuwan telah berhasil menciptakan dua embrio badak putih utara yang hampir punah untuk menyelamatkan spesies itu dari ambang kepunahan.

"Hari ini kita mencapai tonggak penting di tengah-tengah kesulitan yang memungkinkan kita merencanakan langkah masa depan dalam program penyelamatan badak putih utara," kata Thomas Hildebrandt dari Institut Leibniz untuk Penelitian Kebun Binatang dan Satwa Liar di Jerman.

Lembaga ini merupakan bagian dari tim ilmuwan internasional dan pelestari lingkungan yang berlomba-lomba menyelamatkan binatang raksasa yang langka itu.

Baca Juga: Sudan, Badak Putih Utara Terakhir Telah Tiada

Seorang jagawana bersama badak putih betina, Najin yang berusia 30 tahun di kawasan konservasi Ol Pejeta, di Kenya. Najin adalah satu dari dua badak putih utara yang tersisa di Bumi. (AP via VOA Indonesia)

Sel telur badak dipanen dari dua betina terakhir yang masih hidup. Sel-sel telur itu disuntik dengan sperma beku pejantan yang sudah mati.

Embrio itu akan dipindahkan pada induk pengganti, badak putih selatan.

Para konservasionis berharap bisa menciptakan sekurangnya lima kawanan binatang itu yang bisa dilepas kembali ke alam bebas di Afrika.

Baca Juga: Vietnam Menjadi Konsumen Cula Badak Terbesar, Apa Alasan di Baliknya?

Sejak November 2010, Suni dipindahkan ke daerah konservasi Ol Pejeta di Kenya. Badak putih ini ditem (Elisabeth Novina)

Badak putih jantan utara yang terakhir, Sudan, mati tahun lalu pada usia 45 tahun. Ia terkenal di dunia internasional pada tahun 2017 ketika dinobatkan sebagai "Pejantan Paling Layak di Dunia" pada aplikasi kencan Tinder sebagai bagian dari upaya penggalangan dana.

"Lima tahun yang lalu sepertinya produksi embrio badak putih utara hampir tidak mungkin bisa dicapai tapi hari ini kita memilikinya," kata Jan Stejskal, direktur komunikasi di Kebun Binatang Dvur Kralove di Republik Ceko, tempat dimana dua badak betina terakhir dilahirkan. [my/pp/VOA Indonesia]

Baca Juga: Selamat Jalan Kertam, Badak Sumatera Jantan Terakhir di Malaysia

 

Nola, seekor badak putih utara betina berusia 41 tahun, harus dieutanasia oleh staf kebun bintang Sa (Lutfi Fauziah)