Nationalgeographic.co.id - Planet baru itu berukuran dua kali lebih besar dari Bumi dan memiliki temperatur yang cukup sejuk untuk memiliki air dalam bentuk cair, yaitu antara nol hingga 40 derajat Celcius.
Dr Angelos Tsiaras, anggota tim University College London (UCL), mengatakan bahwa penemuan air di atmosfer sebuah eksoplanet yang berpotensi layak huni "luar biasa menggembirakan".
Ia mengatakan: "Hal ini membawa kita lebih dekat kepada jawaban dari pertanyaan mendasar: Apakah planet Bumi itu unik?"
Para astronom untuk pertama kalinya menemukan air di atmosfer sebuah planet yang mengorbit di dalam zona layak huni sebuah bintang yang jauh.
Baca Juga: Astronom Temukan Planet Baru yang Bisa Dihuni Manusia, Seperti Apa?
Temuan itu membuat planet - yang disebut K2-18b - sebagai kandidat yang mungkin ditelusuri dalam pencarian kehidupan makhluk asing.
Dalam 10 tahun, teleskop-teleskop luar angkasa baru kemungkinan bisa menentukan apakah atmosfer K2-18b mengandung gas yang dapat dihasilkan organisme hidup.
Rincian temuan itu diterbitkan jurnal ilmiah Nature Astronomy.
Peneliti utama, Profesor Giovanna Tinetty dari University College London (UCL), menggambarkan temuan tersebut sebagai sesuatu yang "luar biasa".
"Ini pertama kalinya kami mendeteksi air pada sebuah planet di zona layak huni di sekitar sebuah bintang yang suhunya berpotensi cocok dengan keberadaan kehidupan," ungkapnya.
Zona layak huni adalah area di sekitar bintang di mana suhunya cukup ramah sehingga air bisa muncul dalam bentuk cair di permukaan suatu planet.
Baca Juga: Astronom Temukan Pola Aneh di Awan Planet Venus, Apa Penyebabnya?
Source | : | BBC Indonesia |
Penulis | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR