Ke Mana Perginya Lemak yang Terbakar Saat Berolahraga?

By National Geographic Indonesia, Kamis, 19 September 2019 | 14:23 WIB
Sit-up merupakan salah satu olahraga yang dapat mengecilkan perut. (jacoblund/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Anda mungkin sudah akrab dengan istilah ‘membakar lemak’, tapi tahukah Anda apa sebenarnya arti istilah tersebut?

Berbeda dengan ampas makanan yang terbuang melalui feses, lemak tidak dikeluarkan melalui jalur yang sama. Lemak melewati serangkaian proses, mulai dari penyerapan sampai akhirnya dikeluarkan tubuh.

Proses penyerapan dan penyimpanan lemak

Pertama-tama, lemak dari makanan yang Anda konsumsi akan diuraikan menjadi molekul yang lebih sederhana berupa asam lemak. Proses penguraian lemak dibantu oleh enzim dari pankreas serta cairan empedu yang diproduksi oleh hati.

Asam lemak kemudian diserap oleh usus halus dan memasuki aliran darah. Dalam aliran darah, asam lemak bergabung dengan kolesterol membentuk kilomikron. Kilomikron berfungsi sebagai pembawa asam lemak menuju berbagai jaringan tubuh.

Baca Juga: Berinteraksi dengan Alam, Cara Meningkatkan Kesejahteraan Mental dan Sembuhkan Trauma

Lemak berlebih dari hasil pencernaan tidak akan terbuang, melainkan disimpan dalam bentuk sel-sel lemak. Jumlah sel lemak tetap dan tidak dapat berubah. Namun, ukurannya dapat membesar dan mengecil, tergantung pola makan dan aktivitas Anda.

Ukuran sel lemak tidak akan berubah apabila asupan kalori Anda selalu sama setiap hari. Sel-sel lemak dapat membesar jika Anda sering makan makanan tinggi kalori. Sebaliknya, sel-sel ini bisa mengecil saat Anda berolahraga dan beraktivitas fisik.

Lalu, ke mana lemak terbuang?

Anda kini memahami bahwa olahraga dan aktivitas fisik dapat mengecilkan ukuran sel lemak. Pertanyaan selanjutnya, ke mana lemak ini terbuang? Penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal menemukan jawaban menarik dari pertanyaan ini.

Lemak keluar dari tubuh Anda melalui banyak jalur. Sebanyak 84% persen molekul lemak keluar lewat pernapasan dalam bentuk karbon dioksida. Sekitar 16% sisanya keluar melalui keringat, air, urine, air mata, dan cairan tubuh lainnya.

Alasannya cukup sederhana. Lemak pada dasarnya adalah senyawa kimia yang terdiri dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Setelah melalui banyak proses penguraian secara kimiawi, sebagian besar lemak akan terbuang dalam bentuk atom-atom ini.

Mengingat sebagian besar lemak keluar melalui pernapasan, dapat dikatakan bahwa aktivitas fisik yang memacu pernapasan akan membakar kalori lebih banyak. Semakin sering Anda melakukan olahraga yang memacu napas, semakin banyak pula lemak yang terbakar.

Olahraga yang ampuh membakar lemak

Olahraga mampu mencegah penuaan pada otak dan jantung, juga mencegah depresi. (nd3000/Getty Images/iStockphoto)