Cherophobia, Kondisi Mental yang Membuat Seseorang Takut Bahagia

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 7 Oktober 2019 | 12:00 WIB
Seseorang yang mengidap cherophobia merasa khawatir ketika terlalu bahagia. (PRImageFactory/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Anda tahu perasaan khawatir yang muncul saat kehidupan berjalan terlalu baik? Karena semuanya terlalu bagus untuk jadi kenyataan, Anda merasa ada sesuatu yang janggal?

Beberapa orang tidak bisa menghalau perasaan cemas tersebut. Ketika keberuntungan datang terus menerus, pikiran buruk muncul di kepala mereka.

Orang-orang yang memiliki keengganan untuk berbahagia, mengidap suatu kondisi yang dinamakan “cherophobia”. Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani “chairo” yang artinya “bersuka cita”. Jadi, secara umum, cherophobia berarti ketakutan untuk bersuka cita atau merasa bahagia.

Baca Juga: Empat Tanda Anda Meremehkan dan Merendahkan Penyakit Mental

Bukan berarti mereka tidak mau mengikuti aktivitas yang menyenangkan. Namun, pengidap cherophobia merasa, apabila mereka terlalu bahagia, sesuatu yang buruk akan segera terjadi.

Menurut Healthline, beberapa ahli kejiwaan mengklasifikasikan cheropobia sebagai bentuk kecemasan.

Seseorang yang memiliki cherophobia tidak sedih dan mengurung diri setiap saat. Mereka hanya menghindari aktivitas dan acara yang bisa membawa kebahagiaan. Berikut beberapa gejala cherophobia:

Dalam sebuah wawancara di The Metroblogger Stephanie Yeboah mendeskripsikan bagaimana rasanya hidup dengan cherophobia.

“Pada akhirnya, itu seperti rasa putus asa, yang mengarahkan ke kecemasan dan kewaspadaan untuk melakukan sesuatu yang bisa memunculkan kebahagiaan,” paparnya.

“Rasa takut akan kebahagiaan bukan berarti selalu hidup dalam kesedihan. Dalam kasus saya, cherophobia disebabkan oleh kejadian traumatis. Bahkan untuk hal sederhana seperti menyelesaikan suatu tugas sulit atau memenangkan klien membuat saya gelisah,” tambah Yeboah.

Mengatasi cherophobia terkadang disamakan dengan depresi, tapi menurut Yeboah, itu tidak benar-benar membantu.

“Tidak banyak hal yang bisa saya lakukan untuk menangani cherophobia karena belum ada perawatan spesifiknya. Jadi, saya hanya mencoba menerima dan tidak memikirkannya sesering mungkin,” kata Yeboah.