Mengapa Bayi Sering Tersenyum Atau Tertawa Saat Tidur?

By National Geographic Indonesia, Kamis, 10 Oktober 2019 | 12:04 WIB
Aroma bayi yang khas sering kali membuatnya menjadi perhatian banyak orang. (tatyana_tomsickova/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Kemampuan tertawa merupakan satu dari banyak penanda perkembangan emosional bayi. Begitu si kecil memahami asyiknya tertawa, ia akan semakin sering melakukannya.

Bayi bahkan tidak hanya tertawa ketika berinteraksi dengan Anda, tapi juga saat tidur lelap. Kira-kira, apa penyebabnya?

Penyebab bayi tertawa ketika tidur

Kebanyakan bayi mulai belajar untuk tertawa begitu memasuki usia 3-4 bulan, tapi ini bukanlah patokan bagi semua bayi. Beberapa bayi mungkin baru akan tertawa beberapa bulan setelahnya, dan ini merupakan fenomena yang wajar.

Tawa pertama biasanya muncul karena bayi melihat hal-hal yang ia sukai, seperti wajah orangtuanya atau mainan yang menggantung di atas tempat tidurnya. Bayi juga bisa tertawa ketika mendengar suaranya sendiri atau karena tertawa membuatnya merasa senang.

Baca Juga: Sering Kecanduan Menjelajah Internet Tanpa Tujuan? Ini Penyebabnya

Saat tidur pun bayi Anda kadang tertawa. Uniknya, penyebab bayi tertawa saat tidur belum diketahui secara pasti.

Beberapa ahli menduga bahwa perilaku ini mungkin disebabkan karena bayi bermimpi, tapi belum ada metode konkret yang dapat membuktikan dugaan tersebut.

Meski begitu, ada penjelasan yang cukup menjanjikan mengenai fenomena ini. Seperti orang dewasa, bayi juga mengalami fase tidur yang disebut rapid eye movement (REM).

REM ditandai dengan gerakan mata cepat diiringi gerak tubuh secara tidak sadar. Selama fase REM, laju pernapasan bayi menjadi tidak teratur dan bisa berhenti selama 5-10 detik.

Tubuh bayi juga lebih sering mengalami gerakan refleks pada tangan, kaki, hingga wajah dan mulut.

Gerak refleks pada mulut membuat bayi seakan tersenyum dan tertawa saat tidur. Hal ini sejalan dengan penelitian dalam jurnal Nature and Science of Sleep.

Penelitian tersebut menemukan bahwa mulut bayi sering berkedut selama fase REM berlangsung.

Apakah wajar jika bayi tertawa ketika tidur?

Wajar bagi seorang bayi untuk tertawa ketika tidur. Namun, pada beberapa kasus, tertawa ketika tidur dapat menandakan kondisi yang disebut kejang gelastik. Kejang gelastik adalah kejang singkat yang membuat bayi tertawa selama 10-20 detik.

Kondisi ini biasanya terjadi begitu bayi berusia 10 bulan. Gejalanya bisa terjadi ketika bayi terlelap, atau pada saat bayi terbangun di tengah waktu tidur. Selain tertawa saat tidur, gejala lain dari kejang gelastik pada bayi adalah sebagai berikut:

Jika buah hati Anda mengalami gejala ini setiap hari, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan penyebabnya. Mendiagnosis kejang gelastik pada bayi cukup sulit, dan tertawa saat tidur bukan satu-satunya tolok ukur untuk menentukan diagnosis.

Baca Juga: Pennywise Hingga Joker, Mengapa Badut Menjadi Simbol Tokoh Jahat?

Oleh sebab itu, Anda perlu berperan aktif dengan memberikan informasi lengkap mengenai anak Anda. Sebutkan berbagai gejala yang Anda temukan serta ada-tidaknya perubahan pada sikap maupun pola tidur si kecil.

Walau demikian, Anda tidak perlu panik. Kejang gelastik pada bayi merupakan kondisi yang sangat jarang terjadi. Anda pun tidak perlu terus-menerus mengawasi si kecil ketika ia tidur. Asalkan terpantau dengan baik, kejang saat tidur tidak akan membahayakan kesehatannya.

Tertawa saat tidur adalah bagian normal dari fase tidur bayi. Orang dewasa pun bisa tertawa ketika tidur dan hal ini sepenuhnya wajar. Hal yang terpenting, buah hati Anda tetap tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya.

Artikel ini pernah tayang di Hellosehat.com dengan judul "Mengapa Bayi Sering Tertawa Ketika Tidur?". Penulis: Diah Ayu Lestari.