Berdiri Sejak 1926, Roti Tan Keng Chu Jadi Favorit Para Tentara Belanda di Zaman Kolonial

By National Geographic Indonesia, Jumat, 11 Oktober 2019 | 14:31 WIB
Toko Roti Tan Keng Chu tampak depan, Toko Roti Tan Keng Chu merupakan toko roti legendari yang berada di Cianjur. Toko Roti Tan Keng Chu berdiri sejak 1926. (Gabriella Wijaya/Kompas.com)

Mulyana mengaku bahwa setiap alat pengolahan dipertahankan. Ja rela untuk memperbaiki jika mesin penggiling yang berusia hampir 100 tahun itu rusak.

“Mesin penggiling dan oven dari zaman Belanda, jadi saya tidak pernah beli mesin begitu. Sudah tidak ada. Kalau rusak dibetulkan. Karena memang mau dipertahankan mesin itu,” jelasnya.

Proses pembuatan roti yang dijalani dari 1926 masih diterapkan sampai sekarang. Proses diawali dengan pengilingan dengan mesin yang sudah sangat tua, roti didiamkan agar mengembang dan ditonjok untuk mengeluarkan udara dalam adonan.

Mulyana pewaris Toko Roti Tan Keng Chu berdiri di samping mesin penggiling yang sudah berusia hampir 100 tahun. (Gabriella Wijaya/Kompas.com)

Adonan roti kemudian diberi isian seperti cokelat, ayam, nanas. Setelah itu dimasukan ke dalam oven. Jika sudah matang langsung dikemas dan siap dijual kepada pengunjung. Proses pembuatan roti bisa memakan waktu 4 jam.

Roti yang paling diminati adalah roti manis. Roti manis memiliki citarasa yang sederhana tetapi bisa membuat penikmatnya ketagihan. Roti ini juga salah satu roti yang sudah ada sejak dulu.

Tekstur yang empuk dan rasa yang manis membuat roti manis Tan Keng Chu seperti ingin menikmati lagi dan lagi. Seperti namanya, roti manis didominasi dengan rasa manis, terlihat dari taburan gula pasir yang ada di atas roti.

Mulyana membeberkan resep dari roti manis miliknya. Roti manis hanya terdiri dari tiga bahan pokok yaitu terigu, mentega, dan gula. Gula yang dimasukan dalam adonan hanya 15 persen dari takaran keseluruhan adonan. Hal ini bertujuan agar rotinya bisa empuk saat digigit. 

“Bahannya hanya terigu, gula,mentega, gulanya hanya 15 persen dari adonan. Rasanya empuk dari mentega ,” paparnya.

Selain roti manis, Tan Keng Chu juha memiliki banyak rasa lain. Terdapat roti isi cokelat, isi keju, jagung ayam dan masih banyak lagi.

Mulyana pewaris Toko Roti Tan Keng Chu berdiri di samping mesin penggiling yang sudah berusia hampir 100 tahun. (Gabriella Wijaya/Kompas.com)

Sekarang, selama hampir 100 tahun berdiri, Toko Roti Tan Keng Chu mulai melebarkan sayap di dunia kuliner.

Terlihat dari hidangan roti yang mulai bervariasi dan terdapat restoran yang menyediakan menu berisi seluruh masakan dengan berbahan dasar roti dan hidangan baru. Seperti mac and cheese, pizza toast, zuppa soup dan lain-lain.