Uji Kreatif Lewat Kamera Telepon Pintar, Foto-foto dalam Pameran Bikin Kita Berdecak Kagum

By Rahmad Azhar Hutomo, Senin, 11 November 2019 | 17:00 WIB
Para pengunjung menyaksikkan hasil karya foto finalis Wondernight Indonesia V17 Pro Photo Competition yang dipamerkan di Pondok Indah Mall. Acara ini diselenggarakan oleh vivo Mobile Indonesia berkolaborasi dengan National Geographic Indonesia. Rahmad Azhar Hutomo/National Geographic Indonesia. ()

Menurut Azhar, seorang fotografer harus paham lingkungan sekeliling yang jadi obyek fotonya. Fotografer harus mampu menentukan apakah obyek yang ingin diambil sudah terlihat baik dan memiliki cahaya yang cukup sehingga hasilnya nanti bisa maksimal.

"Tapi mau gadget-nya apa pun itu, kita harus bisa menghafalkan medan yang mau difoto. Misalnya low-light, tapi benar-benar gelap yang enggak dapat apa-apa," ujar dia.

Baca Juga: Bukan Hanya Korban Manusia, Foto-foto Pilu Ini Buktikan Karhutla Juga Mematikan Penghuni Hutan

Banyak fotografer menyebut soal golden moment, atau saat-saat keemasan yang menjadi waktu paling tepat untuk seseorang mengambil foto low-light.

Saat golden moment, banyak kilatan cahaya dengan warna dan siluet yang sangat menarik untuk diambil.

"Kan banyak fotografer bilang, golden moment dan golden light. Nah, itu sekitar pukul 18.00 atau sebelum matahari terbit, itu masih low-light dan sangat cantik difoto," ucapnya.

Tak hanya pameran, nantinya pada tanggal 17 November 2019 akan diselenggarakan talkshow bersama yaitu Didi Kaspi Kasim (Editor in Chief National Geographic Indonesia), Arbain Rambey (Fotografer Senior), Rahmad Azhar Hutomo (Fotografer National Geographic Indonesia) serta Fachryansyah Farandy (Digita ()

Tips terakhir jadi salah satu yang paling penting. Dalam mengambil foto dengan kondisi minim cahaya, kestabilan kamera jadi salah satu yang utama. Oleh karena itu, Azhar menyarankan penggunaan tripod dan penyangga sejenis.

"Selain tripod, kita juga perlu melatih tangan, jadi biar enggak tremor. Harus steady. Tipsnya kita mencari tembok atau tiang atau apa, tangannya bisa kita pepet atau nyender," jelas Azhar. (Syifa Nuri Khairunnisa/Kompas.com)