Kehadiran Jaringan Palapa Ring Tengah di Kepulauan Sangihe

By National Geographic Indonesia, Jumat, 22 November 2019 | 08:00 WIB
Salah satu lukisan di salah satu tembok di tengah kota Tahuna yang menggambarkan salah satu tokoh budaya sangihe bernama Yumbure Karenggihang. (Josua Marunduh/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id - Kita dipisahkan oleh banyak pulau yang  membentang, dari Sabang sampai Merauke dalam kebinekaaan alam dan budaya. Kini teknologi ikut berperan dalam mempersatukan warga di negeri kepulauan ini. Tiba saatnya suara dan citra hadir bersama merajut nusantra.

Kabupaten Kepulauhan Sangihe, berada paling utara di pulau Sulawesi di Sulawesi Utara, yang memiliki batas langsung dengan perairan internasional. Posisinya yang langsung di bibir Samudera Pasifik dan memiliki 105 pulau, diantaranya ada 26 pulau berpenghuni dan 79 pulau tak berpenghuni.

Salah satu wilayahnya yang terjauh dan terluar adalah Pulau Marore. Tak membutuhkan waktu berjam-jam untuk sampai ke Pulau Mindano, Filipina. Di sana warganya sudah bisa menikmati jaringan telekomunikasi, berupa jaringan wifi Nusantara dari BAKTI. Sehingga untuk berkomunikasi dengan dunia luar pun sudah bisa mereka akses.

Baca Juga: Warga Sangihe dan Tol Langit

Terdapat 17 Puskesmas dari 15 kecamatan, diantaranya sudah ada dua puskesmas yang memakai sistem rujukan online, yaitu Puskesmas Tahuna Timur di Kelurahan Tona I dan Puskesmas Manganitu di Desa Mala.

Dengan adanya Palapa Ring—Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah dan Palapa Ring Timur—kini memudahkan masyarakat, baik itu pelaku industri, pemerintahan, layanan publik, pendidikan maupun layanan kesehatan. Jarak dan waktu bukan lagi menjadi kendala dalam pengiriman informasi, saat ini bisa dilakukan dengan cepat.

Monumen Malahasa yang terletak di tengah kota Tahuna yang juga merupakan ibu kota dari Kabupaten Kepulauan Sangihe. (Josua Marunduh/National Geographic Indonesia)

Sejak di resmikan Januari lalu, jaringan serat optik Paket Tengah—yang meliputi Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara—mencakup 1.706 kilometer jaringan laut dan 1.289 jaringan darat.  Di Kabupaten Kepulauan Sangihe, masyarakatnya menaruh harapan besar.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit Liun Kandahe, yang kini sebagai Surveior Akreditas Puskesmas, dokter Handry Pasandaran, bersyukur dengan masuknya jaringan telekomunikasi dan jaringan internet di Sangihe. Semisal pelayanan di kesehatan yang sudah memakai aplikasi dan memakai jaringan internet itu sudah sedikit terbantu, seperti pengimputan data Pcare BPJS meskipun kadang masih mengalami gangguan dan sangat lambat.

“Semoga jaringan telepon maupun jaringan internet di perluas jangkauannya dan kapasitasnya, karena sangat mempengaruhi kerja-kerja yang saat ini memakai aplikasi,” harap Handry.

Begitupun dengan pelayanan keungan, seperti Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Tahuna. Sangat bergantung kepada jaringan internet, kecepatan internet di daerah terluar Indonesia ini berdampak kepada pekerjaan di KPPN.

Sebagai instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) sudah menerapkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN). menjadi bagian komponen terbesar modernisasi pengelolaan perbendaharaan Negara, dengan memfasilitasi kebutuhan proses pelayanan mulai dari sisi penganggaran dan penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat.