Kerap Jelajahi Lautan Tanpa Batas, Jejak Satwa Purba Itu Ditemukan di Sudut Taka Bonerate

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Selasa, 19 November 2019 | 16:30 WIB
Keindahan Pulau Ampalasa di sudut Taman Nasional Taka Bonerate. (Asri/Taman Nasional Taka Bonerate)

Nationalgeographic.co.id - Staf Taman Nasional Taka Bonerate kembali memberi kabar gembira. Petugas lapangan mendapatkan temuan satwa purba yang gemar melintasi lautan. Penemuan jejak satwa purba itu juga jadi bukti ekosistem taman nasional yang terjaga. 

Pada Selasa (19/11/2019) pukul 06.13 Wita petugas taman nasional menemukan kembali jejak penyu di sebelah selatan Pulau Jinato, Taman Nasional Taka Bonerate. 

Sebelumnya pada sekitar dua minggu lalu ditemukan sarang penyu berisi 90 butir bersama Babinsa dan Masyarakat di sekitaran selatan pulau ini (06/11/2019).
 
Baca Juga: 5 Fakta Tentang Badak, Satwa yang Paling Terancam Punah di Dunia
 
Menurut penuturun Sunadi Buki (PEH Resort Jinato) penyu tersebut berusaha mencoba naik dan mencari tempat peneluran. Hal tersebut terlihat dari pergerakan jejak yang ditinggalkan.
 
"Tidak ada sarang yang ditemukan" ucap Sunadi Buki.
 
Petugas Taman Nasional Taka Bonerate menemukan kembali jejak penyu di sebelah selatan Pulau Jinato. (Asri/Taman Nasional Taka Bonerate)
 
 
Lebih lanjut ia menjelaskan, penyu itu tidak bertelur dan kembali lagi ke pinggir laut di sisi pantai sebelahnya.
 
Diperkirakan penyu ini berjenis Chelonia mydas atau penyu hijau, hal ini bisa
dilihat dari lebar jejak yang ditinggalkan sekitar 1 meter lebih.
 
Petugas lapangan berusaha mengidentifikasi dan mencatat data. Hasilnya, lokasi ini merupakan aktivitas Penyu secara periodik naik bertelur seperti beberapa hari lalu ditemukan sarangnya.
 
Baca Juga: Tak Hanya Manusia, Karhutla Ancam Kehidupan Satwa Liar di Sumatra
 
Petugas Taman Nasional Taka Bonerate menemukan kembali jejak penyu di sebelah selatan Pulau Jinato. (Asri/Taman Nasional Taka Bonerate)
 
 
"Data-data ini akan kami masukkan dalam aplikasi sistem manajemen data SiMata Taka sebagai backup data" ucap Saleh Rahman koordinator PEH yang juga turut serta dalam pengambilan data.
 
Saleh Rahman menambahkan bahwa kedepan akan kami coba masukkan pertimbangan ke tingkat balai sebagai site monitoring di SPTN Wilayah II Jinato, sehingga site monitoring di bagian wilayah selatan Taman Nasional Taka Bonerate bertambah.
 
Baca Juga: Jumlah Populasi Satwa Endemik Anoa dan Babirusa Mengkhawatirkan
 
Keindahan Pulau Ampalasa di sudut Taman Nasional Taka Bonerate. (Asri/Taman Nasional Taka Bonerate)
 
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Balai Faat Rudhianto bahwa Surat Keputusan Site Monitoring Penyu untuk tahun 2015 sudah dibuat dan menjadi sasaran strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, kemudian untuk 5 tahun ke depan (2020-2024) kami akan coba usulkan beberapa site monitoring lagi termasuk site yang di Jinato ini. (Asri/Taman Nasional Taka Bonerate)