Mulai saat itu hingga kini, Palapa Ring terus beroperasi dan turut bekerjasama dengan Telkom, XL, juga Smartfren. Baru pada Maret 2019, diadakan konferensi peresmian Palapa Ring Barat oleh Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara di Natuna. Saya pun sempat mencoba mengakses internet di area wifi gratis yang dioperasikan oleh Palapa Ring Barat. Ternyata kecepatan internet di sini cukup bagus.
Saya dan Naen juga membicarakan tentang penggunaan internet untuk kebutuhan pariwisata di kepulauan Natuna. Untuk mempromosikan semua pariwisata yang ada di kepulauan Natuna, Naen biasanya memasarkannya lewat media sosial.
Di tahun 2019 ini, mulai dari bulan Januari hingga Oktober, Naen sudah membawa para wisatawan berkililing kepulauan Natuna sebanyak 80 wisatawan. Rata-rata berasal dari pulau Jawa, ada juga yang dari luar negeri seperti dari Malaysia dan Singapura.
Kebanyakan para wisatawan mengenal pariwisata kepulauan Natuna lewat media sosial. Namun, belum semua loka wisata di kepulauan Natuna bisa mendapatkan sinyal internet. Sebagian loka wisata seperti Tanjung Datuk masih belum mendapat jaringan internet.
“Tiga tahun ke belakang sebelum ada Palapa Ring Barat, kami kesulitan menemukan titik untuk menemukan jaringan internet,” ujar Naen. “Padahal dengan adanya internet di loka wisata, masyarakat maupun wisatawan dapat dengan mudah memuat foto atau video kegiatan mereka selama berwisata di kepulauan Natuna.”
Baca Juga: Warga Sangihe dan Tol Langit
Palapa Ring dibangun dengan tujuan menekankan akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi. Palapa Ring menyediakan jaringan telekomunikasi yang bisa digunakan untuk menunjang masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, juga ketahanan nasional.
Masyarakat merasa terbantu dengan adanya akses internet cepat di kepulauan Natuna seperti sekarang ini. Naen dan masyarakat Natuna berharap agar jaringan internet di kepulauan Natuna diperluas sehingga bisa mencakup wilayah terpencil.