Paus Sperma Ditemukan Mati dengan 100 Kilogram Sampah di Perutnya

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 4 Desember 2019 | 15:14 WIB
Paus sperma yang ditemukan mati terdampar di Skotlandia. (SMASS)

Nationalgeographic.co.id - Seekor paus mati terdampar di sebuah pulau di Skotlandia dengan perut berisi jaring-jaring ikan, kantung plastik, tali, dan jenis sampah plastik lainnya. 

Para ahli dari Scottish Marine Animal Strandings Scheme (SMASS) membedah isi perut paus sperma jantan remaja tersebut pada akhir pekan lalu di pantai Luskentyre, Pulau Harris, setelah ditemukan mati pada 28 November. 

Baca Juga: Miris, Seseorang Mencoret Tubuh Beruang Kutub Ini dengan Cat Semprot

Selama proses nekropsi, tim menemukan 100 kilogram (220 pounds) gumpalan sampah yang terbentuk dari "jaring, tali, gelas plastik, tas, sarung tangan, dan botol". 

"Saat kami menemukan paus itu, ia sudah mati selama 48 jam. Hampir semua isi perutnya langsung keluar ketika kami menusuknya dengan pisau," ungkap SMASS pada akun Facebook mereka. 

Sampah yang ditemukan di dalam perut paus. (SMASS)

Masih belum jelas apakah sampah yang ditelan paus tersebut bertanggung jawab langsung atas kematiannya. Namun, jumlah sampah yang ditemukan cukup mengkhawatirkan dan kemungkinan dapat mengganggu pencernaan hewan malang ini. 

Setelah melakukan pembedahan, penjaga pantai beserta Western Isles Council membantu SMASS mengubur bangkai paus di sekitar pantai. Ini dilakukan karena mereka tidak mampu memindahkan hewan dengan berat 20 ton tersebut. 

Paus sperma (Physeter macrocephalus) dapat tumbuh hingga 20,5 meter--membuat mereka menjadi yang terbesar di antara paus bergigi. Menurut Red List IUCN, spesies ini masuk ke dalam daftar hewan terancam punah. 

Jaring selebar ini juga ditemukan di dalam perut paus. (SMASS)

Baca Juga: WWF: Gajah Afrika Akan Punah Pada 2040 Jika Tidak Ada Tindakan Pencegahan

Saat ini, SMASS berencana untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kematian paus tersebut. "Ia memiliki banyak sampah di perutnya yang berasal dari daratan dan sektor perikanan. Kemungkinan paus menelannya sepanjang titik antara Norwegia dan Azores," kata SMASS.

"Kami ingin mencari tahu lebih detail mengapa hewan ini berakhir dengan begitu banyak sampah di perutnya," imbuh mereka.