Hal ini merupakan pertama kalinya lukisan gua yang digambarkan secara mendetail secara narasi visual yang berasal dari awal masa seni cadas di seluruh dunia. Padahal selama ini diketahui bahwa seni cadas pertama ditemukan di Eropa yang menggambarkan simbol abstrak.
“Pemburu yang digambarkan pada dinding Gua Leang Bulu’ Sipong 4 adalah sosok sederhana dengan tubuh seperti manusia dengan kepala atau bagian tubuh lainnya berasal dari burung, reptil, dan spesies endemik Sulawesi lainnya,” papar Adhi Agus Oktaviana, peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang juga mempelajari seni cadas lainnya di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Raja Ampat, dan Misool.
Baca Juga: Anjing Prasejarah Berusia 18 Ribu Tahun Ditemukan di Siberia dalam Keadaan Utuh
Therianthropes sendiri sering ada di dalam cerita rakyat atau cerita fiksi pada masyarakat modern di semua tempat dan digambarkan sebagai Tuhan, roh, maupun perwujudan leluhur di semua agama di dunia. Sulawesi saat ini menjadi rumah bagi penggambaran tertua tentang therianthropes, dan lebih tua dari manusia singa yang ditemukan di Jerman pada sekitar 40 ribu tahun silam.
Dengan kata lain, manusia pertama di Indonesia telah menciptakan sebuah karya seni yang mengekspresikan pemikiran spiritual tentang ikatan khusus antara manusia dan hewan jauh sebelum seni serupa ditemukan di Eropa, yang selama ini diasumsikan sebagai akar dari kebudayaan keagamaan modern.
Hasil penelitian ini telah diterbitkan di Jurnal Nature yang memiliki reputasi terbaik bagi publikasi ilmiah di dunia.