Tak Selalu Sukses, Berikut 7 Misi Luar Angkasa yang Alami Kegagalan

By National Geographic Indonesia, Jumat, 27 Desember 2019 | 14:08 WIB
Ilustrasi roket yang gagal meluncur ke luar angkasa. (Masanori Takei/AP)

Pada akhirnya, kesalahan jam Starliner dan masalah komunikasi memaksa Boeing meninggalkan harapan untuk mencapai stasiun ruang angkasa. Misi delapan hari yang direncanakan dipotong menjadi hanya tiga, dengan Starliner kembali ke Bumi dan mendarat dengan sukses.

Sementara Starliner berhasil diluncurkan dan mendarat, kegagalannya untuk mencapai stasiun luar angkasa membuat NASA dan Boeing mendiskusikan apakah diperlukan uji terbang tanpa uji lain sebelum para astronot dapat mulai terbang ke pesawat ruang angkasa pada tahun 2020.

3. Kecelakaan roket Exos Aerospace

Pada 26 Oktober, roket suborbital Aerospace Exos mengalami kegagalan saat peluncuran. Roket Otonomi Suborbital dengan misi roket GuidancE (SARGE) ini berakhir setelah upaya peluncurannya di Spaceport America di New Mexico.

Setelah ditelusuri, kegagalan saat peluncuran diakibatkan oleh gagalnya bagian di bawah kerucut hidung yang jatuh kembali ke roket sehingga lintasan roket membelok ke luar jalur.

4. "Mole" yang macet di Mars

Pendarat InSight Mars mengalami sejumlah masalah ketika mencoba mengebor permukaan Mars untuk melihat aliran panas di Planet Merah dengan menggunakan “mole”. Mole merupakan sebuah instrumen yang berfungsi untuk mengukur suhu interior Mars dan dapat menggali hingga kedalaman lima meter (16 kaki).

Selama beberapa upaya, mole mengalami kemacetan karena permukaan regolith (tanah) di Mars lebih sulit dari yang diharapkan. Akhirnya, insinyur menemukan ide, yaitu menggunakan lengan robot untuk menjepit bor terhadap tanah selama penetrasi.

5. Kecelakaan pendarat bulan India

Pada 6 September, pendarat bulan India Chandrayaan-2, Vikram, turun ke bulan lalu berhenti berkomunikasi dengan Bumi. Organisasi Penelitian Luar Angkasa India menghabiskan lebih dari dua bulan mencoba menemukan pendarat kecil, sebelum memutuskan bahwa Vikram memang jatuh di permukaan.

Diduga, penyebabnya adalah masalah dengan pendorong rem yang seharusnya memperlambat Vikram saat beberapa kaki terakhir sebelum pendaratan lunak. Vikram justru "mendarat keras" dalam pandangan situs pendaratannya.

6. Kegagalan Arianespace Vega