Jika Perang Nuklir Terjadi, Ini yang Bisa Dilakukan untuk Bertahan Hidup

By National Geographic Indonesia, Senin, 6 Januari 2020 | 11:05 WIB
Ilustrasi Ledakan Nuklir (Lutfi Fauziah)

Walaupun ketika sebuah rudal nuklir jatuh di atasnya, sebuah bunker juga mungkin tidak dapat bertahan dengan baik. Namun bukan berarti cara ini tidak baik untuk dilakukan. Bagaimana pun juga berbagai peluang tetap baik untuk dilakukan.

Ilustrasi bunker sederhana. (Shenki/Getty Images/iStockphoto)

Pastikan pesediaan air aman

Ketika kita sudah mendapatkan tempat terbaik untuk bertahan. Jangan lupakan juga untuk mempersiapkan pasokan air minum selama bertahan hidup. Hal ini sangat penting bagi manusia, karena manusia hanya bisa bertahan selama tiga hari tanpa air.

Bila sebuah rudal nuklir meledak dan membawa dampak radiasi. Air yang ada di alam sangat mungkin tercemar. Oleh sebab itu persediaan air yang didapat sebelum terjadinya perang nuklir adalah jalan terbaik.

Cadangan makanan

Cadangan air memang sangat penting, tapi cadangan makanan juga tak kalah penting. Makanan kaleng dan kemasan mungkin bisa menjadi pilihan, terlebih jika kita tidak bisa meninggalkan rumah.

Pertimbangkan juga soal cadangan listrik yang akan mati sehingga kita harus pintar-pintar memilih makanan.

Makanan berprotein tinggi, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian atau minuman manis bisa menyelamatkan kita dari kekurangan energi.

Alat komunikasi

Komunikasi adalah hal yang penting selama kita mengurung diri dan berlindung selama pecah perang. Kita tidak akan tahu apakah sebuah serangan sudah berhenti atau bagaimana dampak dari serangan yang ada bila tanpa adanya komunikasi.

Oleh sebab itu alat komunikasi adalah hal yang penting. Namun memilih alat komunikasi adalah tugas berikutnya. Radio yang tidak memerlukan listrik atau yang hanya menggunakan baterai bisa menjadi alat pencari informasi terbaik.