“Teman-teman saya mempunyai kekurang, mereka bisa se-pede itu. Kenapa saya yang mempunyai kekurangan gak pede?” lanjutnya lagi.
Menurutnya banyak yang diajarkan di balai mulai dari kepercayaan diri, prilaku dan sopan santun.
Untuk ketrampilan teknisnya sendiri ada lima kelas ketrampilan yang diajarkan. Yakni, Penjahitan, Desain Grafis dan Percetakan, Komputer, Elektronika, yang kelima adalah Otomotif dan pengerjaan logam.
Kepala balai, Dra. Puji Astuti M.Si. menyampaikan bahwa selain itu ada lagi kelas ketrampilan yang setiap tahun ada perubahan, jadi total ada enam kelas ketrampilan.
“Target pendidikan ketrampilan di sini anak bisa mandiri, baik bekerja di perusahaan atau membuka usaha sendiri, “ terang Puji.
Sebelum menyelesaikan pelatihan dan mendapat sertifikat, para peserta diwajibkan magang selama dua bulan di perusahaan.
Tercatat ada 400 lebih perusahaan di seluruh Indonesia yang bekerja sama dengan balai dalam penyaluran tenaga kerja. Sehingga mudah untuk menyalurkan peserta untuk magang.
Setiap tahun selalu ada pembukaan rekrutmen kerja bagi para peserta untuk bekerja di perusahaan. Banyak peserta pelatihan sebelum resmi menerima tanda kelulusan berupa sertifikat, sudah diterima bekerja di perusahaan.
Apakah lulusannya banyak terserap di dunia kerja? Puji menjelaskan bahwa setiap tahunnya selalu ada peningkatan.
“Untuk tahun ini mungkin lebih banyak juga, hampir 70%. Karena sudah ada undang-undang, kemudian perusahaan sudah aware terhadap kelompok difabel. Kadang perusahaan sendiri yang dating ke sini untuk seleksi siswa,” jelasnya menutup pembicaraan.
Baca Juga: Ingin Resolusi Tercapai? Ini Langkah-langkah yang Bisa Dilakukan
Tidak 100% memang lulusannya bisa diterima di dunia kerja. Namun begitu ini adalah jalan membuka peluang dan jejaring untuk mendapatkan akses ke dunia kerja.
Ketrampilan dan semangat yang diajarkan kepada siswa difabel membawa harapan besar untuk bisa bersaing untuk masuk ke dalam dunia tenaga kerja.
BBRVBD singkatan Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa adalah lembaga sosial yang dimiliki Kementerian Sosial Republik Indonesia, Lembaga pelayanan rehabilitasi vokasional yang profesional dan mempersiapkan calon tenaga kerja difabel untuk memiliki daya saing.