Mengaku Cinta Alam? Yuk Traveling ke Gunung Tanpa Menyisakan Sampah

By Celine Veronica, Jumat, 31 Januari 2020 | 18:36 WIB
Gunung Prau merupakan salah satu gunung yang melarang penggunaan tisu basah. (Celine)

Nationalgeographic.co.id – Sampah plastik sudah menjadi permasalahan yang sangat serius. Tidak hanya mencemari laut saja, sampah plastik juga mencemari gunung. Hal itu terjadi akibat banyaknya pendaki yang tidak membawa kembali sampahnya ke bawah.

Penyebab besarnya jumlah sampah di gunung, dikarenakan banyaknya pendaki yang membawa makanan dengan plastik. Juga menggunakan plastik untuk membungkus barang bawaannya agar tidak basah dan praktis.

Baca Juga: LastSwab, Cotton Bud Ramah Lingkungan yang Bisa Dipakai Berkali-kali

Namun, mendaki gunung tanpa menghasilkan sampah bukanlah hal mustahil. Berikut tips mendaki gunung tanpa menghasilkan sampah:

Membuat daftar belanja makanan

Hal ini sangat penting dilakukan untuk merencanakan makanan yang akan dibawa. Pastikan makanan tersebut tetap mengandung gizi yang cukup untuk memenuhi nutrisi tubuh selama digunung. Jangan lupa untuk tidak membeli makanan yang menggunakan bungkus plastik atau instan.

Membawa wadah 

Banyak wadah yang dapat digunakan untuk pengganti plastik, salah satunya kotak telur (egg holder), tas atau kain berbahan parasut, kotak makan, toples kecil atau lainnya yang dapat digunakan untuk membungkus makanan dan perlengkapan. 

Tidak membawa air kemasan

Pastikan kamu membawa air minum isi ulang saat mendaki gunung. Gunakan tumblr atau water bladder untuk mengisi air sehingga tidak meninggalkan sampah plastik saat di perjalanan. Sampah plastik air kemasan merupakan sampah yang paling banyak ditemukan di gunung.

Baca Juga: Film Semesta, Kisah 7 Sosok yang Berusaha Memperlambat Dampak Perubahan Iklim

Membawa alat makan yang bisa dipakai berulang-ulang